A. Langkah-Langkah dalam Penelitian Sejarah
1. Heuristik-->Tahap mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan topik atau judul penelitian.
2. Verifikasi-->Verifikasi dalam sejarah memiliki arti pemeriksaan terhadap kebenaran laporan tentang suatu peristiwa sejarah. Penilaian terhadap sumber-sumber sejarah menyangkut aspek ekstern dan intern.
- Aspek intern --> Pengecekan isi dari sumber sejarah.
- Aspek ekstern--> Pengecekan terhadap keakuratan dokumen sejarah tersebut, misalnya, waktu pembuatan dokumen, bahan, atau materi dokumen.
3. Interpretasi-->Penafsiran fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal.
4. Historiografi --> Penulisan sejarah berdasarkan sumber sejarah.
B. Pengertian Sumber, Bukti, dan Fakta Sejarah
1. Sumber sejarah
Sumber sejarah adalah semua yang menjadi pokok sejarah. Muh. Yamin mengatakan bahwa sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah.
Sumber-sumber sejarah.
- Sumber lisan, yaitu keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
- Sumber tertulis yang diperoleh dari peninggalan tertulis. Jika tulisan yang didapat adalah tulisan kuno, perlu ilmu bantu, yaitu epigrafi.
- Sumber benda kuno, untuk mengungkapkannya perlu bantuan ilmu lainnya, seperti arkeologi, ikonografi, nomismatik, ceramologi, geologi, antropologi, dan paleontologi.
2. Bukti dan fakta sejarah
- Bukti peninggalan sejarah merupakan sumber penulisan sejarah.
- Kata fakta berasal dari bahasa Latin, factus atau facerel, yang artinya selesai atau mengerjakan. Fakta adalah hasil dari seleksi data yang terpilih.
Fakta sejarah mempunyai beberapa bentuk.
- Artefak, yaitu semua benda baik secara keseluruhan atau sebagian hasil garapan tangan manusia.
- Fakta sosial adalah fakta sejarah yang berdimensi sosial, misalnya, interaksi antar manusia dan pakaian adat.
- Fakta mental, yaitu fakta yang sifatnya abstrak, misalnya, keyakinan (kepercayaan).
C. Jenis-Jenis Sejarah
Menurut Louis Gattaschalk dalam bukunya yang berjudul Mengerti Sejarah, terjemahan Nugroho Notosusanto tahun 1975, ia membagi sejarah dalam tiga jenis:
- Yang menentukan kelangsungan hidup rekaman sejarah hanya kebetulan ditemukan;
- Untuk penulisan sejarah di masa mendatang dengan teknik sampling, akan diperoleh tokoh sejarah yang konkret;
- Penulisan sejarah yang menggunakan contoh par excellen, yaitu seorang individu terkemuka dalam bangsanya yang memiliki watak mampu memperbaiki perilaku bangsanya secara optimal menyeluruh.
Jenis-jenis sejarah berdasarkan fokus masalah dibedakan menjadi empat.
- Sejarah geografi, dikaitkan dengan lokasi di mana peristiwa itu terjadi.
- Sejarah ekonomi, yang dibicarakan bagaimana upaya memenuhi kebutuhan manusia.
- Sejarah sosial, yang dikaitkan dengan kehidupan masyarakat pada suatu masa.
- Sejarah politik, yang dibicarakan tentang kekuasaan yang terjadi pada suatu masa.
Jenis sejarah dilihat dari cakupan geografis terbagi menjadi tiga.
- Sejarah dunia, yang menceritakan kehidupan manusia di dunia.
- Sejarah nasional, yang menceritakan sejarah bangsa Indonesia.
- Sejarah lokal, yang menceritakan suatu peristiwa yang terjadi di suatu daerah atau tempat tertentu di Indonesia.Oleh karena itu, dapat kita perhatikan bagaimana kenyataan dalam penulisan sejarah lokal sebagai berikut.1) Sejarah lokal hanya membicarakan daerah tertentu saja.2) Sejarah lokal lebih menekankan struktur daripada prosesnya.3) Sejarah lokal hanya membicarakan peristiwa tertentu yang dianggap terkenal di suatu daerah.4) Sejarah lokal hanya membahas aspek tertentu saja.
D. Prinsip-Prinsip Dasar dalam Penelitian Sejarah Lisan
Prinsip dasar penelitian sejarah lisan dapat dilakukan dengan teknik sebagai berikut.
- Sumber berita dari pelaku sejarah.--> Pelaku merupakan unsur utama yang berperan dalam suatu peristiwa .
- Sumber berita dari saksi sejarah. --> Orang yang pernah melihat atau menyaksikan suatu peristiwa, tetapi bukan pelaku, disebut saksi.
- Sumber berita dari tempat kejadian.