Minggu, 19 Juli 2020

Rangkuman Materi Hidrosfer - Geografi (My Journey)

A. Siklus Hidrologi

1. Siklus Pendek
Penguapan (Evaporasi)-->Kondensasi--> Presipitasi.

2. Siklus Sedang
Penguapan(Evaporasi) --> Kondensasi -->Presipitasi--> Run off--> Air ke laut.

3. Siklus Panjang
Penguapan (Evaporasi) --> Kondensasi --> Kristal es--> Salju-->Gletser--> Sungai-->Air ke laut.

B. Proses-Proses yang Mengikuti Siklus Hidrologi
  1. Evaporasi--> Penguapan 
  2. Transpirasi--> Penguapan oleh tumbuhan.
  3. Evapotranspirasi--> Gabungan antara proses evaporasi dan transpirasi.
  4. Kondensasi --> Proses perubahan wujud uap air menjadi awan lalu menjadi air kembali akibat adanya pendinginan.
  5. Adveksi-->Gerakan perpindahan awan .
  6. Presipitasi --> Hujan atau jatuhnya uap air ke permukaan bumi.
  7. Run Off (Aliran Permukaan)--> Pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui saluran sungai maupun anak sungai.
  8. Infiltrasi--> Perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.
  9. Intersepsi --> Air hujan yang tertahan oleh daun-daunan dan batang pohon.
C. Perairan Darat

1. Air Tanah

Air tanah merupakan air yang berada di wilayah jenuh di bawah permukaan tanah. Air tanah yang berasal dari curahan hujan disebut vadose water.  Pada musim kemarau, tinggi muka air tanah akan menurun dan tidak lagi memasok aliran air di sekitarnya. Tipe sungai yang memberikan rembesan air ke air tanah disebut tipe influentSungai yang mendapat pasokan air dari air tanah disebut sungai tipe effluent. 

2. Sungai

Sungai yang ada di permukaan Bumi ini tidak semuanya sama. Oleh karena itu, sungai dibedakan menjadi beberapa jenis.

a. Berdasarkan Struktur Lapisan Batuan yang Dilaluinya

1) Sungai Anteseden--> setiap terjadi pengangkatan, air sungai mengikisnya. 
2) Sungai Epigenesa--> Sungai ini secara terus-menerus mengikis batuan yang dilaluinya sehingga dapat mencapai daerah batuan asli atau batuan induknya.

b. Berdasarkan Arah Aliran yang Dilaluinya
  1. Sungai Konsekuen--> Sungai yang mengalirnya sesuai dengan kemiringan batuan daerah yang dilaluinya.
  2. Sungai Subsekuen--> Sungai yang alirannya tegak lurus pada sungai konsekuen dan bermuara pada sungai konsekuen.
  3. Sungai Obsekuen--> Sungai yang mengalirnya berlawanan dengan arah kemiringan lapisan batuan dan merupakan anak sungai subsekuen.
  4. Sungai Resekuen--> Sungai yang alirannya searah dengan sungai konsekuen dan merupakan anak sungai subsekuen.
  5. Sungai Insekuen--> Sungai yang arah alirannya tidak teratur dan tidak terikat dengan lapisan batuan yang dilaluinya.

c. Berdasarkan Keadaan Aliran Airnya

  1. Sungai Periodik (Intermiten)--> Sungai yang airnya hanya ada di waktu tertentu (Musim hujan).
  2. Sungai Episodik (Perenial) --> Aliran airnya selalu ada (debit tidak pernah nol), tetapi saat musim kemarau debit alirannya menurun.

d. Berdasarkan Sumber Airnya
  1. Sungai hujan, sumber mata airnya berasal dari hujan.
  2. Sungai gletser, airnya berasal dari salju yang mencair.
  3. Sungai campuran, sumber airnya berasal dari air hujan dan gletser.
e. Berdasarkan Pola Alirannya

  1. Pola Aliran Radial (Menjari)--> Pola aliran ini berbentuk seperti jari, dibedakan menjadi dua yaitu radial sentrifugal dan radial sentripetal. 
  2. Pola Aliran Dendritik--> Pola aliran ini tidak teratur, biasanya terdapat di daerah dataran atau daerah pantai.
  3. Pola Aliran Trelis--> Pola aliran sungai ini menyerupai sirip. Sungai semacam ini terdapat di daerah pegunungan lipatan
  4. Pola Aliran Rektanguler --> Pola aliran sungai ini saling membentuk sudut siku, pada daerah patahan atau pada batuan yang tingkat kekerasannya berbeda.
  5. Pola Aliran Anular--> Pola aliran ini merupakan pola aliran yang semula merupakan aliran radial sentrifugal, selanjutnya muncul sungai subsekuen yang sejajar, sungai obsekuen, dan resekuen. Pola aliran ini terdapat di daerah dome stadium dewasa. 

3. Daerah Aliran Sungai (DAS)

a. Definisi DAS

Daerah aliran sungai (DAS) merupakan suatu daerah yang dibatasi atau dikelilingi oleh garis ketinggian di mana setiap air yang jatuh di permukaan tanah akan dialirkan melalui satu outlet.

b. Faktor-Faktor Penyebab Rusaknya DAS

1) Penebangan Hutan yang Berlebihan
2) Penutupan Danau dan Kantong-Kantong Air Lainnya
3) Berubahnya Saluran Drainase dan Sungai
4) Pembuangan Limbah Berbahaya

c. Usaha Pelestarian DAS

Usaha menjaga kelestarian DAS dapat dilakukan dengan konservasi lahan di dalam DAS tersebut dengan dua metode, yaitu metode vegetatif dan mekanik.

1) Metode Vegetatif

a) Penghutanan kembali lahan hutan gundul.
b) Penghijauan pada lahan terbuka dan berlereng curam dengan penanaman pohon-pohon serta rerumputan.
c) Penutupan lahan terbuka dengan tanaman penutup.
d) Penanaman dengan cara melajur sesuai garis ketinggian (kontur).
e) Menutup lahan terbuka dengan sisa-sisa tanaman agar bisa ditumbuhi semak-semak.

2) Metode Mekanik

a) Pembuatan selokan atau saluran air.
b) Pembuatan terasering pada lereng curam dengan mengikuti garis kontur.
c) Pembuatan sumur resapan.
d) Pembuatan talud dan tanggul pada lereng-lereng curam.

d. Manfaat Sungai
  • Mencuci, memasak, mandi, irigasi pertanian, danebagai sumber air minum. 
  • Sarana transportasi .
  • Pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

4, Danau

Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang terisi oleh air. Danau dapat dibedakan menjadi danau alami dan buatan.

a. Danau Alami
  1. Danau Tektonik --> Terbentuk karena pergerakan lempeng.
  2. Danau Vulkanik --> Terbentuk dari kawah atau kepundan gunung api .
  3. Danau Karst-->Terbentuk karena adanya pelarutan batuan kapur oleh air .
  4. Danau Erosi--> Terbentuk karena adanya erosi atau pendalaman dasar lembah oleh gletser (massa es yang besar). 
  5. Danau Tapal Kuda--> Terbentuk karena adanya sedimen pada sungai meander saat aliran sungai menurun.
  6. Danau Bendungan Alami--Danau bendungan alami terbentuk karena adanya longsoran dari tebing, sehingga menutupi aliran sungai.

b. Danau Buatan
Danau buatan atau lebih dikenal dengan waduk, dibuat untuk tujuan tertentu seperti irigasi, penanggulangan banjir, pembangkit listrik, transportasi, perikanan, dan lain-lain.

c. Manfaat Danau
  • Sumber air minum
  • Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
  • Sarana transportasi
  • Usaha perikanan
  • Irigasi,
  • Penanggulangan banjir
  • Tempat wisata. 
5. Rawa

Rawa adalah perairan yang airnya kotor, dangkal, dan berlumpur. Berdasarkan kondisi air dan tumbuh-tumbuhan yang hidup, rawa dibedakan menjadi swamp, marsh, bog, dan rawa pasang surut. 
  • Swamp--> Tumbuhan yang hidup seperti lumut, rumput-rumputan, semak-semak, dan tumbuhan jenis pohon.
  • Marsh-->Didominasi oleh tumbuhan jenis lumut-lumutan, rumput-rumputan, dan alang-alang.
  • Bog-->Lahan basah yang permukaan tanahnya relatif kering, sedangkan di dalam tanah bersifat basah dan jenuh air. 
  • Rawa Pasang Surut -->Sumber airnya berasal dari pasang surut air laut. Tumbuhan yang hidup subur di jenis rawa pasang surut adalah bakau.
Manfaat hutan rawa antara lain sebagai berikut.
  1. Merupakan sumber cadangan air
  2. Mencegah terjadinya banjir
  3. Mencegah terjadinya intrusi air laut ke dalam air tanah dan air sungai.
  4. Sebagai sumber makanan nabati maupun hewani.
  5. Sebagai sumber energi 

D. Perairan Laut

1. Pesisir dan Pantai
  • Wilayah pesisir merupakan bagian dari daerah yang menjadi batas antara wilayah laut dengan daratan.
  • Pantai merupakan batas pertemuan antara laut dan daratan. Pantai merupakan bagian dari pesisir. 
2. Klasifikasi Laut

a. Klasifikasi Laut Berdasarkan Proses Terjadinya

1) Laut Ingresi --> Terbentuk karena penurunan dasar laut.
2) Laut Regresi --> Terbentuk karena naiknya daratan pada daerah yang luas.
3) Laut Transgresi -->Terbentuk karena turunnya daratan secara perlahan sehingga luas laut bertambah.

b. Klasifikasi Laut Berdasarkan Letaknya
1) Laut Tepi --> Laut yang terletak di pinggir benua. 
2) Laut Pertengahan --> Laut yang terletak di antara dua benua atau lebih. 
3) Laut Pedalaman -->  Laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. 

3. Pembagian Zona laut

a. Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya

Berdasarkan kedalamannya, laut dibedakan menjadi beberapa zona, yaitu:
  1. Zona litoral atau zona pesisir --> Daerah di antara garis air surut dan garis air pasang. 
  2. Zona neritis --> Tingkat kedalaman sampai 200 m. 
  3. Zona bathyal--> Tingkat kedalaman 200 – 1.500 m dan memiliki lereng yang curam.
  4. Zona abysal --> Tingkat kedalaman lebih dari 1.500 m. Biasanya dijumpai dalam bentuk palung laut atau lubuk laut.
b. Zona Laut Berdasarkan Wilayah Kekuasaan Suatu Negara

a. Zona Laut Teritorial --> Berjarak 12 mil dari garis pantai. 
b. Zona Landas Kontinen-->  kedalaman laut kurang dari 150 m.
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) --> Berjarak 200 mil dihitung dari garis dasar laut lurus ke arah laut bebas .

4. Morfologi Laut

Relief dasar laut antara lain sebagai berikut.
  1. Landasan benua (continental shelf), adalah dataran luas di dasar laut dangkal yang melandai dengan kedalaman rata-rata 200 m yang terletak di sepanjang pantai atau di tepi benua. Contoh: Dangkalan Sahul yang terletak di antara Benua Australia dan Pulau Papua, Dangkalan Sunda yang terletak di antara Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.
  2. Gunung Laut, adalah gunung di dasar laut. Contoh: Gunung Krakatau.
  3. Palung laut atau trench, adalah dasar laut yang sangat dalam, sempit, mempunyai dinding yang terjal dan curam dengan kedalaman lebih dari 5.000 m. Contoh: Palung laut Mindanau.
  4. Guyot merupakan bekas gunung api yang puncaknya datar dan tenggelam karena tererosi.
  5. Lubuk laut atau bekken adalah dasar laut yang bentuknya cekung seperti lembah di dasar laut.
  6. Atol adalah pulau karang di laut yang bentuknya menyerupai cincin yang besar.
  7. Pematang samudra (Ridge) adalah dasar laut yang dangkal, memanjang, dan sempit serta di kanan kirinya terdapat laut dalam. Contoh: Pematang samudra di Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik.
  8. Lereng benua, merupakan penurunan dasar laut yang terjadi secara mendadak di perbatasan landas benua dan laut dalam.

5. Gerakan Air Laut

a. Gelombang --> Pergerakan gelombang dipengaruhi oleh angin, gempa di dasar laut, dan pengaruh letak matahari dari bulan.

b. Gerak Air Laut Berupa Pasang Purnama dan Pasang Perbani --> Matahari dan bulan masing-masing menarik Bumi sehingga air laut naik dan turun dalam pola harian yang disebut pasang. Gaya tarik bulan lebih besar karena jarak dengan Bumi yang lebih dekat. 


c. Arus Laut --> Angin merupakan faktor penting penyebab terjadinya arus-arus di permukaan samudra. 

1) Berdasarkan Letaknya -->  Arus bawah dan arus tengah.  terjadi di bawah permukaan
air laut. Radiasi dari matahari menggerakkan sel-sel konveksi, yang terutama menghasilkan angin dan arus samudra.

2) Berdasarkan Suhu -->Arus panas dan arus dingin. 



3) Berdasarkan Sebab Terjadinya 

a) Arus laut terjadi karena tiupan angin secara teratur dan terus-menerus di permukaan Bumi.
b) Perbedaan kadar garam dapat menimbulkan arus yang bersifat lokal.
c) Pasang purnama dan pasang perbani juga menyebabkan terjadinya arus laut.

6. Kualitas Air Laut

Kualitas air laut dapat diamat dari sifat-siat air laut berikut.

  • Suhu --> Suhu permukaan laut lebih tinggi karena penyinaran matahari lebih intensif.S uhu air laut berpengaruh terhadap tekanan gravitasi dan kerapatan airnya. Pada suhu 0° C air laut mempunyai tekanan gravitasi sebesar 1,028 atmosfer dengan kandungan garam 35 bagian per 1.000. 

  • Warna --> Biasanya berwarna biru karena partikel di atmosfer lebih menghamburkan gelombang biru yang pendek daripada gelombang lain. Adapun air laut yang berwarna selain biru dapat disebabkan karena kandungan unsur lain seperti berikut ini.
Warna Air Laut Kandungan

Warna Air Laut Kandungan
Merah
Alga atau ganggang yang berwarna merah.
Hijau
Binatang koral atau karang di dekat pantai atau plankton pada
Putih
Tutupan es yang berada di daerah kutub.
Kuning
Lumpur berwarna kuning.
Hitam  
 Lumpur berwarna biru pada dasar laut. 
  • Kecerahan --> Air laut mempunyai kecerahan yang berbeda-beda karena zat-zat didalamnya.
  • Salinitas -->Tingkat keasinan berbeda-beda menurut kedalaman dan garis lintang. Tingkat keasinan menurun seiring dengan bertambahnya tingkat kedalaman laut. Namun, rata-rata kadar garam air laut adalah 35%0. Hal itu berarti bahwa setiap 1.000 gram air laut mengandung garam-garaman sebanyak 35 gram. 
7. Manfaat Perairan Laut
  1. Sumber mata pencaharian.
  2. Usaha pertanian padi dan tanaman bakau di daerah pasang surut..
  3. Dapat dijadikan objek pariwisata.
  4. Menjadi jalur transfortasi yang menghubungkan pulau-pulau. 

Contoh dari versi pdf





*Tersedia versi berwarna dan hitam putih yang dapat di download dan di print untuk bahan belajar.

Download Versi Pdf
Link 1 (Berwarna)
Link 2 (Hitam Putih)