A. Konsep Pergelaran Teater
1. Konsep Tata Pentas
Konsep pentas didasari oleh bentuk fisik bangunan panggung. Bentuk fisik akan berpengaruh pada tata ruang dalam gedung pertunjukan dan posisi pandang penonton terhadap peristiwa pertunjukan .Namun, secara garis besar hanya ada dua bentuk fisik, yaitu panggung berbatas dan panggung tidak berbatas.
2. Konsep Tata Rias
- Rias dalam pergelaran teater pada prinsipnya adalah rias karakter tokoh yang dihadirkan.
- Pentingnya rias selain memperkuat perwatakah tokoh cerita, juga untuk menyembunyikan wajah aslinya para pemain.
- Konsep rias bisa juga surealis, mengandalkan imajinasi dan intuisi penata walaupun sulit dipahami oleh akal.
3. Tata Busana--> Konsep busana bergantung pada waktu, peristiwa, zaman , dan siapa.
4. Tata Cahaya
a. Fungsi tata cahaya
- Fungsi dasar (primer) cahaya dalam pergelaran teater adalah menerangi peristiwa panggung agar nampak dipenglihatan para penonton.
- Fungsi sekundernya adalah memberi efek atau memberi nuansa , memperkuat , memperlemah , menonjolkan atau menyembunyikan, bahkan memperkuat suasana dalam adegan.
b. Sumber tata cahaya -->Matahari, lampu minyak, obor, atau lampu pertunjukan khusus yang sangat canggih.
5. Konsep Musik Ilustrasi
Konsep musik untuk pergelaran teater minimalis atau maksimalis dengan menggunakan perangkat orchestra besar plus musisinya. Namun kehadiran musik yang terpenting bukan kuantitasnya, melainkan kualitas dan intensitasnya yang luruh mendukung adegan demi adegan dalam sebuah struktur pergelaran teater.
B. Teknik Penciptaan Teater
1. Naskah atau Lakon
Pengertian naskah--> Lakon atau naskah adalah materi yang dijadikan bahan pementasan.
2. Pentas atau Panggung
a. Pengertian pentas atau panggung-->Tempat untuk menyelenggarakan pertunjukan teater.
b. Pembagian panggung
- Teater Prosenium, dengan ciri bentuk pentas ini senantiasa terdapat jarak antara tempatpermainan dengan tempat penonton.
- Teater Arena, dengan ciri berada di tempat terbuka, tidak ada dinding penyekat, serta tidak ada perbedaan ketinggian lantai yang dipergunakan untuk permainan dengan lantai untuk tempat penonton.
3. Pemain
a. Pengertian pemain--> Pemain teater adalah orang-orang yang tergabung dalam sebuah tim kerja untuk memproduksi karya pertunjukan.
b. Pemagian pemain
- Pemain yang muncul di atas panggung --> Pemeran
- Pemain yang berada di belakang layar--> Sutradara, penata pentas, penata musik, penata tari, serta penata-penata lainnya.
4. Sutradara
a. Pengertian Sutradara
Sutradara adalah orang yang pertama menemukan naskah yang akan digarap dalam bentuk pertunjukan .b. Tugas Sutradara
Fungsi sutradara dalam karya cipta teater adalah penggagas pertama dalam mewujudkan karya pertunjukan, penafsir pertama terhadap naskah yang akan digarap, serta koordinator dalam melaksanakan kerja kolektif.
5. Properti
a. Pengertian Properti
Properti adalah perlengkapan untuk membantu menjelaskan maksud yang terkandung
dalam naskah.
b. Pembagian properti
- Stage prop (perlengkapan panggung) --> Properti yang diletakan di atas panggung
- Hand prop-->Properti yang dipegang atau dibawa oleh aktor dan aktris .
C. Prosedur Kekaryaan Teater
Secara prosedural karya teater berawal dari seorang penggagas pertama yang biasanya seorang sutradara.
Pembagian tim
Tim dibagi dua menjadi tim artistik dan tim produksi.
- Tim artistik --> Sutradara, para calon penata, dan para calon pemain (melakukan pemilihan para penata dan pemilihan para pemain.)
- Tim produksi -->Produser, sekretaris, bendahara, serta seksi-seksi (membentuk organisasi, mengangkat staf, dan merencanakan proses garapan termasuk latihan).
D. Penciptaan Karya Teater
- Proses karya cipta dikoordinir oleh sutradara yang mempunyai gagasan secara utuh.
- Para penata tugasnya menafsirkan ide sutradara. Hasil tafsiran itu diwujudkan dalam bentuk karya cipta.
- Penata pentas mewujudkan karya cipta pentas.
- Penata busana ----> desain kostum para pemain.
- Penata rias --> desain rias para para tokoh cerita.
- Penata musik --> musik ilustrasi.
- Penata cahaya --> desain pencahayaan.
- Pemain tugasnya --> Menciptakan suasana dalam tiap movement, adegan, dan babak, menciptakan irama permainan, menciptakan dinamika permainan serta menciptakan garis-garis dalam ruang melalui blocking.
