Sabtu, 29 Februari 2020

Rangkuman Materi Keragaman Budaya Indonesia - Geografi

A. Pengaruh Faktor Geografis Terhadap Keragaman Budaya Indonesia

1.Iklim mampu mempengaruhi pola kehidupan manusia . Manusia yang hidup di suatu daerah harus beradaptasi dengan tempat yang mereka tinggali.

2.Morfologi amat berpengaruh terhadap cara atau bagaimana penduduk bercocok tanam. Contohnya seperti masyarakat Bali yang memanfaatkan kemiringan lereng untuk mengairi sawahnya dengan sistem subak.

3. Indonesia merupakan negara kepulauan tertentu yang memiliki budaya maritim yang kuat , arus laut yang berbeda-beda di Indonesia diadaptasi dengan cara yang berbeda-beda pula. Kita mengenal perahu bercadik dan tidak bercadik pada nelayan Indonesia.

4. Sungai-sungai besar dan panjang yang airnya mengalir sepanjang tahun karena curah hujan yang tinggi. Hal tersebut menjadi rahim dari lahirnya banyak kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya, Kutai, Kartanegara yang terkenal dengan transportasi airnya.

B. Persebaran Kebudayaan Indonesia

1. Budaya dan Kebudayaan

a. Pengertian

Budaya berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu buddhayah , yang merupakan bentuk jamak dari Budi ,artinya sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

b. Unsur-unsur kebudayaan
* sistem mata pencaharian.
* sistem religi.
* sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial.
* kesenian.
* bahasa.
* sistem pengetahuan.
* sistem peralatan.

2. Budaya daerah dan budaya nasional

Budaya merupakan suatu kebiasaan yang mengandung nilai-nilai penting dan fundamental yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara umum, budaya dibedakan menjadi dua macam, yaitu budaya daerah dan budaya nasional.

a. Budaya daerah
Budaya daerah atau yang dikenal dengan budaya lokal adalah suatu kebiasaan dalam suatu cakupan wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun-menurun oleh generasi terdahulu.
b. Budaya nasional
Budaya nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di negara tersebut. Contohnya , Pancasila sebagai dasar negara , bahasa Indonesia , dan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dicetuskan oleh Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Selain istilah kebudayaan daerah dan Kebudayaan nasional, juga terdapat istilah kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional kebudayaan lokal maupun kebudayaan asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.

3. Keragaman budaya di Indonesia

Kebudayaan Indonesia bisa dikelompokan menjadi beberapa hal sebagai berikut.

a.Bahasa daerah
Bahasa merupakan alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya. Berikut ini contoh bahasa daerah di Indonesia.

1. Kalimantan, antara lain Banjar dan Dayak.
2. Sulawesi, antara lain Toraja, Bugis , Mongondow.
3. Nusa Tenggara Barat, antara lain Bali , Sumbawa, Sasak.
4. Nusa Tenggara Timur antara lain Pote, sabu Flores, Lembata, Alor, Timor, Sumbawa.
5. Maluku, antara lain garam, seram , Ambon, Romang, Ulias.
6. Papua, antara lain Dani, Jagai , Asmat, Santoni, Waropen ,Namboran, Bika.
7. Aceh, antara lain Aceh, Gayo, las,, Singkil.
8. Sumatera Utara antara lain Batak Toba Nias Karo
9. Sumatera Barat antara lain Minangkabau
10. DKI Jakarta antara lain Betawi
11. Jawa Barat antara lain Sunda
12. Jawa Tengah Jawa Timur dan Yogyakarta antara lain Jawa

Salah satu unsur kebudayaan adalah bahasa . Secara tipologis bahasa daerah di Indonesia dapat dibedakan ke dalam rumpun bahasa Austronesia dan rumpun bahasa Papua.
  • Rumpun bahasa Austronesia merupakan bahasa mayoritas di Indonesia yaitu sekitar 66% . Secara genealogis, bahasa bahasa Austronesia terdiri atas 3 kelompok yaitu melayu-polinesia barat yang mencakup Sumatera ,Jawa ,Kalimantan, Sulawesi, Bali, Lombok, Sumbawa bagian barat. Melayu-polinesia tengah yang mencakup Sunda Kecil, mulai dari Sumbawa bagian timur hingga ke arah paling Timur kecuali Halmahera.
  • Bahasa Papua digunakan di Halmahera Selatan sampai Papua Barat.

b.Keragaman religi

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius .Keanekaragaman  agama di Indonesia merupakan identitas yang sudah ada sejak dahulu . Kemajemukan agama ini hendaklah dipelihara dan disyukuri dengan sikap tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, baik terhadap orang yang beragama sama dengan kita ,maupun yang berbeda agama, baik  minoritas maupun mayoritas.

c.Rumah adat 

Rumah adat di Indonesia sangat beragam sesuai dengan kebudayaan sukunya, rumah-rumah tersebut sangat indah dan unik. Keunikan tersebut disebabkan oleh ciri khas kehidupan masyarakat suatu suku bangsa dan lingkungan alam daerahnya. Seperti pada rumah panggung yang dibuat bertingkat untuk menghindari serangan hewan buas dan datangnya banjir. Berikut contoh rumah adat di Indonesia antara lain sebagai berikut.
  • Krong bade dari Aceh.
  • Gadang dari Sumatera Barat.
  • Limas dari Sumatera Selatan.
  • Honai dari Papua.
  •  Joglo dari Jawa Tengah.
  • Tongkonan dari Sulawesi Selatan dan Barat.
  • Lamin dari Kalimantan Timur.
  • Kebaya dari DKI Jakarta.
  • Bangsal Kencono dari Yogyakarta.
  • Baileo dari Maluku.
  • Dan lain-lain.

d.Pakaian adat dan senjata tradisional

Pakaian adat sering disebut pakaian daerah , pakaian adat ini  juga memiliki ciri khas dan nama tersendiri . Pakaian adat biasa dilengkapi dengan senjata tradisional yang akan digunakan pada waktu upacara-upacara adat. Berikut ini ini beberapa contoh pakaian adat dan senjata tradisional dari daerah-daerah di Indonesia.
  • Jas tutup dan daster -  Golok (DKI Jakarta)
  • Jas tutup dan daster - Kojang(Jawa Barat)
  • Baju beskap dan Blangkon -Keris (Jawa Tengah).
  • Baju Surjan dan Blangkon- Keris (Yogyakata).
  •  Jas tutup dan Blangkon - clurit (Jawa Timur).
  •  Baju teluk  belangga dan daster - jenawi (Riau).
  • Ulos dan Sambe-sambe - piso surit  (Sumatra Utara).
  • Baju rompi dan daster  (Kalimantan Selatan).
  • dll.

e.Kesenian
Kesenian adalah ekspresi manusia yang bisa dinikmati oleh mata dan telinga . Perhatikan beberapa contoh kesenian yang ada di Indonesia berikut.

1.Alat musik tradisional
  • Gamelan Jawa
  •  Angklung Jabar.
  •  Sasando NTB.
  • Kolintang Sulawesi Utara.
2. Seni Pertunjukan
  • Lenong Jakarta.
  •  Ketoprak dan wayang orang dari Jawa Tengah.
  • Ludruk dari Jawa Timur.
  • Debus dari Banten.
3.Seni sastra
  • Tangkuban Perahu.
  • Timun Mas.
  • Malin Kundang.
4. Tarian Tradisional
  • Tor Tor Sumatera Utara.
  • Piring Sumatera Barat.
  • Topeng dan ondel-ondel DKI Jakarta.
  • Kecak Bali.
  • Batutangga NTB.
5. Lagu daerah.
  • Ayam Den Lapeh Sumatera Barat.
  •  kicir-kicir DKI Jakarta.
  •  Gundul Pacul dan gambang suling Jawa Tengah.
  •  Apuse dan yamko rambe yamko Papua.
  • Cik Cik Periuk Kalimantan Barat.

C. Pembentukan Kebudayaan Nasional

1.Proses terbentuknya kebudayaan nasional

Konsep tentang kebudayaan Indonesia yang kemudian diperjelas menjadi kebudayaan nasional atau kebudayaan bangsa bukan merupakan pembahasan baru dalam konteks kehidupan masyarakat Indonesia. Sifat khas yang ada di dalam kebudayaan nasional terdapat pada unsur budaya, bahasa ,kesenian ,pakaian ,ataupun upacara ritual. Unsur kebudayaan lain bersifat universal sehingga tidak dapat memunculkan sifat khas seperti teknologi ,ekonomi sistem kemasyarakatan dan agama. Dengan demikian, budaya Nasional memiliki karakteristik sebagai berikut.
  • Hasil budi daya masyarakat.
  • Hasil budi daya masyarakat sejak zaman dahulu hingga kini.
  • Hasil budi daya yang di banggakan.
  • Hasil budi daya yang memiliki kekhasan bangsa.
  • Hasil budi daya yang menciptakan jati diri bangsa.
  • Hasil budi daya yang memberikan identitas bangsa.
Seorang ahli antropologi Indonesia koentjaraningrat menjelaskan mengenai fungsi kebudayaan nasional yaitu sebagai berikut.
  • Kebudayaan nasional merupakan suatu sistem gagasan dan perlambangan yang memberikan identitas kepada warga negara Indonesia.
  • Kebudayaan Indonesia merupakan suatu sistem gagasan dan perlambangan yang dapat dijadikan atau dipakai oleh semua warga negara Indonesia yang Bhineka untuk saling berkenalan.
Lebih lanjut koentjaraningrat menjelaskan bahwa suatu unsur kebudayaan dapat berfungsi menjadi unsur kebudayaan nasional, jika memiliki tiga syarat berikut.
  • Hasil karya rakyat Indonesia atau hasil karya zaman lampau yang berasal dari daerah-daerah yang sekarang termasuk wilayah Indonesia.
  • Hasil karya rakyat Indonesia dengan tema pikirannya harus mengandung ciri khas Indonesia.
  • Hasil karya rakyat Indonesia yang menjadi kebanggaan banyak orang dan oleh karena itu mereka mengidentifikasikan dirinya pada unsur-unsur kebudayaan.
  • Menunjukkan sifat toleransi dan empati sosial terhadap keragaman budaya.


2.Bentuk kearifan lokal dan budaya nasional

Kearifan lokal adalah tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan lingkungan tempat hidup secara arif. Beberapa bentuk kearifan lokal yang berperan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan dalam kebudayaan masyarakat sebagai berikut.
  • Kearifan lokal dalam bidang pertanian, misalnya subak di Bali, pranoto mongso di Jawa , nyabuk gunung di Jawa ,dan masyarakat undau mau di Kalimantan Barat.
  • Kearifan lokal dalam falsafah, tradisi, dan kepercayaan misalnya kearifan suku Mentawai di Sumatera Barat, falsafah hidup suku Baduy di Banten.
  • Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam ,antara lain konservasi laut orang Bojo di Togean ,kepercayaan terhadap alam di Papua ,tradisi tana' suku Dayak Kehyang di Kalimantan Timur.
  • Kearifan lokal dalam cerita budaya, petuah, dan sastra ,misalnya pasang ri kajang, pesan leluhur masyarakat adat Kajang Tana Toa ,Kabupaten Bulukumba;semong dalam cerita rakyat Aceh dan kearifan lokal dalam sastra Melayu.
  • Kearifan lokal dalam mitos masyarakat ,misalnya hutan larangan di Kampung Naga , Jawa Barat ,Lubuk larangan di Sumatera Barat ,dan mitos terhadap pohon-pohon dan hewan-hewan keramat.
  • Kearifan lokal dalam seni arsitektur rumah adat, misalnya rumah adat Bali dengan kearifan lokalnya terbukti ramah lingkungan, memperhatikan konsep Tri Hita Karana ,Tri Mandala ,  Asta bumi, dan Asta Kosala kosali.

D. Pelestarian dan Pemanfaatan Produk Kebudayaan Indonesia dalam Bidang Ekonomi dan Pariwisata

1.Produk budaya

Produk budaya merupakan media atau alat yang paling efektif untuk mempertahankan karakter bangsa. Produk budaya berupa lagu, karya sastra, dan film merupakan media yang sangat bagus untuk menanamkan nilai-nilai budaya secara efektif. Hasil seni budaya Indonesia yang sangat beragam seperti hasil seni bangunan seni kerajinan ,seni pentas ,seni tari, seni musik ,sastra, dan lain-lain sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai industri pariwisata. Berikut ini beberapa hasil budaya Indonesia yang dapat dijadikan sebagai warisan budaya.
  • Musik 
  • Gamelan 
  • Tekstil ( batik ,songket, maupun tenun ikat )
  • Ukiran kayu 
  • Seni bangunan 
  • Wayang tarian.
2.Ekonomi kreatif

Ekonomi kreatif adalah suatu konsep perekonomian di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengedepankan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang paling utama. Adapun beberapa ciri ekonomi kreatif sebagai berikut.
  • Terdapat beberapa unsur utama seperti kreativitas, keahlian dan talenta yang memiliki nilai jual.
  • Terdiri atas penyediaan produk kreatif langsung pada pelanggan dan pendukung penciptaan nilai kreatif pada sektor lain . 
  • Dibutuhkan kerjasama yang baik antara berbagai pihak. 
  • Kreatif ekonomi berbasis pada ide atau gagasan. 
  • Pengembangan industri kreatif tidak terbatas dan dapat diterapkan pada berbagai bidang usaha .
  • Konsep kreatif ekonomi yang dibangun bersifat relatif.
Beberapa bidang yang termasuk di dalam ekonomi kreatif sebagai berikut .

  • Periklanan 
  • Arsitektur 
  • Pasar barang dan seni kerajinan 
  • Kuliner
  • Desain 
  • Fashion
  • Film 
  • Video 
  • Fotografi 
  • Musik 
  • Seni pertunjukan 
  • Penerbitan dan percetakan 
  • Layanan komputer dan perangkat lunak 
  • Radio dan televisi 
  • Riset dan pengembangan 
 Strategi pengembangan ekonomi kreatif sebagai penggerak pariwisata dirumuskan sebagai berikut .

  • Mengembangkan pendekatan regional .
  • Mengidentifikasikan kepemimpinan .
  • Membangun dan memperluas jaringan di seluruh sektor .
  • Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi .
  • Meningkatkan peran seni dan budaya pariwisata .
  • Memperkuat keberadaan kluster- kluster industri kreatif .
  • Mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif melakukan pemetaan aset yang dapat mendukung munculnya ekonomi kreatif.
Daerah yang memiliki potensi wisata dan ekonomi kreatif di daerah


  • Kalimantan 

Potensi Budaya tradisional yang dapat dijadikan sumber ekonomi kreatif misalnya pada masyarakat suku Dayak di Kalimantan


  •  Ubud, Bali 

Pesona Desa Ubud telah diketahui hingga ke mancanegara, tidak hanya karena pemandangan alamnya, tetapi juga Potensi Budaya tradisionalnya.


  • Raja Ampat ,Papua 

Wilayah Raja Ampat menyimpan potensi wisata yang sangat besar bahkan sudah dikenal di mancanegara . potensi wisata Budaya tradisional untuk mengembangkan ekonomi kreatif gencar dilakukan .


  •  Tapanuli ,Sumatera Utara 

Di daerah ini berbagai Budaya tradisional telah dikembangkan menjadi ekonomi kreatif, seperti tari tor-tor, rumah adat Bolon, dan kain ulos.


  • Kampung Laweyan ,Solo ,Jawa Tengah 

Sejak abad ke-14 yang sudah menjadi pasar perdagangan pakaian. Sampai saat ini pulau yang terkenal sebagai Kampung batik.

E. Kebudayaan Indonesia sebagai Bagian dari Kebudayaan Indonesia

1. Pengertian globalisasi
Globalisasi merupakan proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia. Adapun ciri-ciri yang menyebabkan terjadinya globalisasi sebagai berikut.
  • Masuknya budaya budaya asing dengan mudah .
  •  Perkembangan teknologi yang semakin canggih sehingga tidak ada lagi batasan ruang dan waktu dalam berkomunikasi . 
  • Munculnya masalah-masalah besar yang harus diselesaikan secara bersama-sama oleh beberapa negara.
2. Dampak globalisasi terhadap kebudayaan nasional

Era globalisasi telah menyebabkan masuknya kebudayaan barat ke Indonesia yang sulit untuk kita hindari. Masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia tentu saja akan mempengaruhi kebudayaan nasional Indonesia. Adapun ciri-ciri terjadinya globalisasi terhadap kebudayaan sebagai berikut.
  1. Berkembangnya mode yang berskala Global seperti pakaian ,film, dan lain-lain .
  2. Bertambah banyaknya event-event berskala global sehingga proses persebaran budaya semakin cepat.
  3. Persaingan bebas dalam bidang ekonomi. 
  4. Meningkatnya interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media massa. 
  5. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional. 
  6. Penyebaran prinsip multi kebudayaan dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya. 
  7. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
  8.  Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.


Dampak positif globalisasi


  • Untuk meningkatkan kualitas diri
  • Dapat meniru pola pikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi , disiplin ,dan IPTEK dari bangsa lain yang sudah maju
  • Globalisasi akan memperkaya unsur kebudayaan Indonesia.
  • Masyarakat dapat mengembangkan kebudayaan bangsa yang menyangkut budaya dan peradaban .
  •  Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
  • Mudah melakukan komunikasi .
  • Cepat dalam berpergian.
  • Menumbuhkan sikap Kosmopolitan dan toleran.

Dampak negatif globalisasi
  • Terjadinya globalisasi dalam aspek budaya menyebabkan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri membanjiri di Indonesia.
  • Masyarakat Indonesia khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat  .
  • Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar prilaku sesama warga.
  •  Memperkecil unsur-unsur kebudayaan asli di Indonesia karena adanya desakan budaya asing.
  • Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit, Hal ini karena terjadi ketimpangan budaya masyarakat maju di kota-kota dengan masyarakat di desa di daerah terpencil.
  • Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk.
  • Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan.
  • Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran.


Beberapa dampak dari ketidaksiapan dalam penerimaan globalisasi sebagai berikut.

1. Geger budaya ( Cultural shock )

Gegar budaya merupakan istilah psikologis untuk menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan sosial budaya yang berbeda .

2. Kesenjangan budaya ( cultural lag )

Kesenjangan budaya adalah suatu kondisi dimana terjadi kesenjangan antara berbagai bagian dalam suatu kebudayaan.

Rangkuman Materi- materi SMA

Contoh dari versi pdf



*Tersedia versi berwarna dan hitam putih yang dapat di download dan di print untuk bahan belajar.

Download Versi Pdf.

Kamis, 27 Februari 2020

Ringkasan Seluruh Materi Bahasa Indonesia Kelas 11 Semester 2 (K13 )

Bab I
Proposal

A.Memahami Informasi dalam Proposal

1. Pengertian Proposal

         Proposal berasal dari bahasa Inggris ,yaitu propose yang berarti pengajuan permohonan. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang disusun secara sistematis.


2. Jenis-jenis Proposal
· Proposal kegiatan
· Proposal penelitian
· Proposal usaha
· Proposal bantuan dana
· Proposal kerja sama

3. Unsur-unsur Proposal

a. Unsur-unsur Proposal kegiatan
1. Latar belakang --> Alasan mengapa suatu kegiatan akan dilaksanakan.
2. Masalah-->Masalah apa yang akan diselesaikan dengan adanya kegiatan ini.
3. Tujuan -->Penyelesaian terhadap masalah yang ditemukan.
4. Sasaran -->Pihak atau lembaga apa, yang akan dilibatkan dalam kegiatan ini.
5. Pelaksanaan --> Langkah-langkah atau teknik pelaksanaan kegiatan.
6. Jadwal pelaksanaan --> Hari , tanggal , waktu kegiatan.
7. Anggaran --> Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini.
8. Penutup -->Diakhiri dengan kalimat penutup dan cantumkan tanda tangan.
b. Unsur-unsur Proposal penelitian
· Latar belakang --> Penjelasan mengenai timbulnya masalah yang memerlukan pemecahan yang didukung oleh logika.
· Masalah dan tujuan --> Pertanyaan atau pernyataan yang kebenarannya dipertanyakan .
· Ruang lingkup --> Sebuah batasan dari pembahasan.
· Kerangka teori yang mencakup dua hal berikut.
       a.Tinjauan teori dasar yang relevan dengan topik penelitian.
       b. Hasil penelitian sebelumnya.
· Metode penelitian --> langkah teknis atau operasional penelitian.



B. Melengkapi Informasi dalam Proposal

1. Menentukan isi proposal dari informasi yang dibaca.
Seluruh unsur dalam proposal harus mendetail agar si penerima proposal mengetahui secara pasti rancangan penelitian yang akan dilaksanakan.

2. Menganalisis Isi , Sistematika , dan Kaidah Kebahasaan Proposal

Isi sebuah proposal berkaitan dengan proposal itu sendiri , apakah berupa proposal kegiatan , penelitian , atau pun usaha. Setelah mengetahui jenisnya , selanjutnya adalah menganalisis sistematika dari proposal itu sendiri. Jika berupa proposal kegiatan , ingat kembali unsur-unsur dalam proposal kegiatan.

3.Kaidah kebahasaan teks proposal
· Menggunakan pernyataan yang bersifat argumentatif dan persuasif.
· Menggunakan istilah ilmiah.
· Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisian.
· Menggunakan banyak kata-kata tindakan.
· Menggunakan kata-kata yang bermakna perincian.
· Menggunakan kata-kata yang bersifat keakanan.
· Menggunakan kata-kata yang bermakna lugas (denotatif).

4. Merancang Proposal Karya Ilmiah

a. Mengumpulkan fakta sebagai dasar penyusunan proposal

Sebuah proposal karya ilmiah tidak serta merta diajukan tanpa dasar fakta ilmiah . Fakta-fakta ini dapat diperoleh melalui observasi , wawancara ,atau penyebaran angket kepada pihak-pihak yang akan dijadikan objek penelitian.

b.Mengembangkan data dan fakta ke dalam proposal ilmiah

Data dan fakta ditulis dalam sebuah proposal secara lengkap ,jelas , dan menarik.Pada dasarnya ,proposal karya ilmiah harus disusun secara sistematis , berencana , dan mengikuti konsep ilmiah.

Bab II
Resensi


A. Memahami Isi dan Sistematika Resensi

1. Pengertian Resensi
Resensi adalah tulisan yang berisi pertimbangan baik atau buruknya suatu karya.

2. Fungsi 
Fungsi utama dari resensi sebuah buku adalah untuk mempertimbangkan apakah suatu karya tersebut pantas untuk di apresiasi oleh masyarakat ataukah tidak.

3. Sistematika resensi adalah sebagai berikut.
1. Judul resensi.
2. Identitas resensi.
3. Pendahuluan , memuat sosok pengarang ,  buku , penerbit buku , ringkasan , atau pun perbandingan buku tersebut dengan jenis buku lainnya.
4. Bagian inti atau tubuh resensi , bisa berisi organisasi buku , ringkasan , atau pun perbandingan buku tersebut dengan buku lainnya.
5. Keunggulan buku.
6. Kelemahan buku.
7. Penutup.

B.Mengkonstruksi Resensi
  
 Berdasarkan objek karyanya , ada bermacam-macam jenis resensi. Ada resensi yang mengulas karya filem , drama , lagu , cerpen , novel , puisi , buku nonfiksi ,dan karya-karya lainnya. Dengan perbedaan objek karya itu , informasi yang didapat akan bermacam-macam pula.

C. Menganalisis Kaidah Kebahasaan Resensi
1. Penggunaan kalimat majemuk .
2. Penggunaan konjungsi .
-Konjungsi temporal.
-konjungsi kausalitas.
3. Penggunaan pernyataan berupa saran atau rekomendasi.
 Tujuan penulisan resensi adalah untuk memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah karya.

D. Menyusun Resensi dari Antologi Cerpen /Novel
· Adapun struktur penyajian resensi cerpen /novel sebagai berikut.
1. Identifikasikan cerpen /novel . Identifikasi ini meliputi judul , nama penerbit , tahun terbit , dan tebal novel.
2. Menyajikan ikhtisar atau hal hal yang menarik dari cerpen atau novel.
3. Memberikan penilaian yang meliputi kelebihan dan kelemahan buku.
4.  Menyimpulkan resensi penyajian.
· Syarat menulis resensi buku
1. Penulis harus memiliki pengetahuan di bidangnya.
2. Penulis harus memiliki kemampuan menganalisis.
3. Harus memiliki pengetahuan dalam acuan yang sebanding.

Bab III
Drama


A. Identifikasikan Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama

1. Alur --> Rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat.

a. Jenis-jenis alur:
· Alur sirkuler (Alur mundur)
· Alur Linier (Alur maju)
· Alur episodic ( Alur campuran)


b. Struktur dalam menulis naskah drama:
1. Eksposisi , merupakan pengenalan dalam sebuah cerita .
2. Komplikasi , merupakan pengembangan sebuah konflik.
3. Resolusi , merupakan penyelesaian dalam sebuah konflik

2. Babak--> Pergantian latar dari cerita.

Dalam suatu pementasan drama , pergantian babak ditandai dengan tirai yang diturunkan , atau pun lampu yang diredupkan.

3. Konflik --> Salah satu unsur drama yang memungkinkan para tokoh saling berinteraksi.

Macam-macam Konflik:
· Konflik Internal , merupakan konflik yang berasal dari diri sendiri. Contoh : Pendirian , harapan , cita-cita , dll.
· Konflik Eksternal , merupakan konflik yang berasal dari lingkungan (konflik fisik) maupun yang berasal dari orang lain (konflik sosial).


B. Memerankan Tokoh dalam Drama

1. Memahami naskah drama

     Dalam naskah drama , yang perlu dipahami adalah pesan dan nilai-nilai yang yang dibawakan oleh pemain. Agar pesan dan nilai-nilai tersebut bisa sampai kepada penonton maka perlu adanya pemahaman terhadap suatu naskah drama . Pemahaman ini juga dapat membantu pemain dalam mempertajam karakter yang dibawakannya. Berikut cara memahami naskah drama .
1. Pahami satu persatu ini teks dengan bantuan diskusi.
2. Pahami secara mandiri . Untuk membantu pemahaman mandiri tersebut , beberapa hal ini dapat menjadi acuan :
· Observasi , hal yang diamati bisa dari seorang tokoh ,baik dari tingkah laku ,cara hidup , prinsip, maupun pergaulannya.
· Ilusi , yaitu membayangkan peristiwa yang akan terjadi (Objeknya peristiwa).
· Imajinasi , yaitu  membayangkan sesuatu yang tidak ada seolah olah ada (Objeknya benda ).
· Emosi , yaitu ungkapan perasanaan.


2. Mengekspresikan dialog dalam drama

      Mengekspresikan adalah suatu bentuk pengungkapan perasaan , pikiran , ataupun suatu emosi. Untuk dapat berekspresi dengan baik ,seorang aktor membutuhkan alat ekspresi . Alat ekspresi tersebut dapat berupa lafal, intonasi , tekanan, dan mimik.
1. Lafal , yaitu cara mengucapkan bunyi bahasa.
2. Intonasi , yaitu tinggi rendahnya suatu suara.
3. Tekanan , yaitu suatu penekanan pada penggalan kata.
4. Mimik . Mimik dalam drama dibagi menjadi tiga macam yaitu pantonim , pantomimik, dan mimik. Pantonim adalah gerak tubuh , mimik adalah gerak-gerik wajah , dan pantomimik adalah gabungan dari mimik dan pantomimik.


C. Menganalisis Isi dan Kaidah kebahasaan

a.Unsur intrinsik suatu drama 
1. Tokoh dan penokohan . Tohoh adalah pemeran dari suatu cerita ,sedangkan penokohan adalah watak atau karakter dari pemeran cerita.
2. Alur cerita . Alur cerita terdiri dari eksposisi, konflik, klimaks, resolusi, dan kondusif.
3. Latar , latar disini berkaitan dengan waktu ,tempat , dan suasana dalam cerita.
4. Tema ,  merupakan inti dari suatu cerita .
5. Amanat , merupakan pesan yang ingin disampaikan penulis .
6. Dialog , merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh tokoh.


b. Menganalisis kaidah kebahasaan pada naskah drama
· Banyak menggunakan urutan waktu .
· Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa.
· Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan tokoh.
· Menggunakan kata sifat.


c. Agar dapat bermain drama dengan baik , perhatikan langkah-langkah berikut.
1. Menghafal dan memahami teks drama.
2. Memperhatikan wawancang (dialog) dan kramagung (tindakan).
3. Melakukan pantomin dengan penghayatan peran.
4. Melakukan gerakan mimik dalam naskah drama.
Bab IV
Karya Ilmiah

A. Memahami Karakteristik dan isi Karya Ilmiah

1. Pengertian dan karakteristik karya ilmiah
Karya ilmiah adalah karangan yang memaparkan pendapat, hasil pengamatan, tinjauan, dan penelitian dalam bidang tertentu yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan . Karakteristik karya ilmiah adalah logis ,berdasarkan fakta,  analisis yang objektif ,pendapat berdasarkan fakta , dan menggunakan bahasa yang lugas.

2. Menyimpulkan informasi dalam karya ilmiah
Karya ilmiah dapat berbentuk makalah, artikel, skripsi ,dan tesis. Hal-hal yang harus ada dalam menyimpulkan adalah permasalahan utama, latar belakang masalah, fakta data dan simpulan akhir. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan secara deduktif dan induktif.

B.Menginterpretasikan karya ilmiah

1.Menemukan informasi penting dalam karya ilmiah
Dalam menentukan informasi penting dalam karya ilmiah bisa didapatkan melalui kajian diskusi . Ketika diskusi sedang dilaksanakan, seorang pemakalah akan memaparkan ide atau gagasan penting dalam karya ilmiahnya. Kemudian, pendengar menangkap informasi penting dalam karya ilmiah tersebut dan memberikan tanggapan.

2.Menyajikan hasil diskusi tentang isi karya ilmiah
a. Mempersiapkan media presentasi.
b. Mempresentasikan karya ilmiah.
c. Mendiskusikan isi karya ilmiah.

C. Mengidentifikasikan sistematika dan kaidah kebahasaan karya ilmiah

1. Sistematika karya ilmiah

a. Bagian pelengkap pendahuluan
1. Judul karya ilmiah 
2. Halaman judul 
3. Kata pengantar 
4. Daftar isi 
5. Daftar gambar 
6. Daftar tabel
b. Bagian isi karangan
1. Pendahuluan 
2. Tubuh karangan 
3. Simpulan
c. Bagian pelengkap penutup
1. Daftar pustaka 
2. Lampiran indeks 
3. Riwayat hidup penulis


Penjelasan Bagian Karya Ilmiah

a. Bagian Pelengkap Pendahuluan
· Judul karya ilmiah dan halaman judul. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat tulisan pada halaman judul .
1.  Judul karangan harus diketik dengan huruf kapital .
2. Adanya penjelasan tentang tujuan penyusunan tugas dalam bentuk kalimat. 
3. Nama penulis ditulis dengan huruf kapital .
4. Mencantumkan logo instansi pendidikan .
5. Data instansi pendidikan yang mencantumkan jurusan sekolah, nama kota ,dan tahun penulisan karangan.
· Kata pengantar berisi penjelasan mengenai alasan karangan atau tulisan itu disajikan. Berikut unsur-unsur yang terdapat pada kata pengantar. 
1. Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 
2. Penjelasan tujuan penulisan makalah dan pentingnya topik tersebut dibahas dalam makalah .
3. Ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu penyelesaian tulisan tersebut. 
4. Penulis atas karya tulis tersebut. Manfaat bagi pembaca serta kesediaan penulis menerima kritik dan saran. 
· Daftar isi 
· Daftar gambar 
· Daftar tabel
b. Bagian Isi Karangan

Bagian isi merupakan inti dari karangan, tulisan atau buku.
1. Pendahuluan. Garis besar dari pendahuluan adalah mengantarkan pembaca kepada hal yang dibahas dalam tulisan tersebut, latar belakang masalah, perumusan masalah ,tujuan penulisan , Hal-hal yang disampaikan dalam bagian ini adalah sebagai berikut.
·  Target, sasaran ,atau upaya yang hendak dicapai . 
· Upaya pokok ,yang harus dilakukan .
· Tujuan utama dapat dirinci menjadi beberapa tujuan sesuai dengan masalah yang akan dibahas.

2.Ruang Lingkup Masalah .Berikut hal-hal yang disampaikan pada bagian ruang lingkup masalah.

  •  Pembahasan masalah yang akan dibahas . 
  •  Rumusan detail masalah yang akan dibahas. 
  • Definisi atau batasan pengertian istilah yang tertuang dalam setiap variabel.

3.Landasan Teori. Berikut hal-hal yang disampaikan dalam bagian ini .
  •  Deskripsi atau kajian teoritis variabel x tentang prinsip-prinsip teori ,pendapat ahli dan pendapat umum ,hukum, dalil ,atau opini yang digunakan sebagai landasan pemikiran .
  • Penjelasan hubungan teori dengan kerangka berpikir dalam mengembangkan konsep penulisan, penalaran, atau alasan menggunakan teori tersebut.


4. Sumber Data Penulisan. Hal-hal yang disampaikan pada bagian ini sebagai berikut . 
  • ·  Sumber data sekunder dan data primer. 
  • · Kriteria penulisan jumlah data . 
  • · Kriteria penentuan mutu data .
  • · Kriteria penentuan sampel. 
  • · Kesesuaian data dengan sifat dan tujuan pembahasan.
1. Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan . Teknik pengumpulan data yang disajikan seperti wawancara ,observasi  dan kuesioner.
2. Sistematika Penulisan  ,hal-hal yang disampaikan pada bagian ini seperti gambaran singkat mengenai isi pendahuluan, pembahasan utama dan simpulan . Selain itu terdapat juga , lambang-lambang, simbol-simbol atau kode.
2. Tubuh Karangan

a. Ketuntasan materi
Karena unsur materi merupakan sebuah inti dalam sebuah karangan, maka materi yang dibahas haruslah menyeluruh.

b. Kejelasan uraian
1. Kejelasan konsep  --> keseluruhan pikiran yang terorganisasi secara utuh, jelas dan tuntas dalam suatu kesatuan makna.
2. Kejelasan bahasa --> penjelasan bahasa biasanya terlihat dalam penggunaan diksi untuk menyampaikan gagasan . Bahasa yang digunakan harus bersifat denotatif dan lugas.
3. Kejelasan penyampaian --> untuk menunjukkan suatu gejala dan fakta, perlu didukung dengan gambar, grafik, tabel ,diagram atau foto-foto.

3. Simpulan

Bagian ini merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah tulisan. Penulisan dapat merumuskan simpulan dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut .
1. Dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif ,simpulan dapat dibuat ringkasan-ringkasan argumen dan penting dalam bentuk dalil-dalil ,sejalan dengan perkembangan dalam tubuh karangan itu . 
2. Untuk simpulan-simpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi yang umum dari pokok-pokok yang telah diuraikan dalam bentuk karangan itu dan pokok-pokok yang menjawab rumusan masalah.

 Kaidah kebahasaan karya ilmiah

· Menggunakan bahasa yang mampu membentuk pernyataan yang logis dan dapat diterima.
· Menggunakan bahasa yang langsung pada pokok persoalan .
· Menggunakan kata-kata yang mengarah pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan .
· Menggunakan kata ,bentukan kata ,dan istilah teknis yang baku ,sesuai aturan yang berlaku .
· Menggunakan kata-kata yang mengungkapkan pandangan objektif dan menghindari penggunaan kata yang menunjukkan sikap emosional penulis . 
· Menggunakan kalimat yang ringkas dan padat .
· Menggunakan unsur bahasa dan ejaan secara taat asas dan konsisten. 
· Menggunakan kosakata, tata bahasa ,serta istilah yang tepat . 
· Menggunakan kalimat efektif .
· Menggunakan paragraf secara runtut .


D. Menulis Karya Ilmiah 

1 Tahap persiapan penulisan .

a. Memilih topik
Memilih topik merupakan hal yang penting dalam menentukan kualitas karya ilmiah. Adapun syarat-syarat dalam pemilihan topik, di antaranya menarik perhatian penulis, dipahami penulis, bermanfaat, tidak terlalu luas dan tidak terlalu baru teknis dan kontroversial . Adapun hal-hal yang harus  dilakukan dalam mengatasi sebuah topik penulisan adalah sebagai berikut .
1. Menentukan topik dalam kedudukan sentral .
2. Mengajukan pertanyaan, apakah topik tersebut masih dapat dirinci. 
3. Menentukan topik mana yang akan dipilih .
4. Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut. 
5. Melakukan proses di atas secara terus-menerus sehingga mendapatkan sebuah tema.

b. Mengidentifikasi pembaca 
Mengidentifikasi pembaca memiliki tujuan agar tulisan kita benar-benar tepat sasaran dan mudah dipahami pembaca.

c. Menentukan cakupan materi 
Cakupan materi dapat dimaknai sebagai jenis dan jumlah informasi yang disajikan dalam tulisan.

2. Tahap pengumpulan informasi .

· Mencari informasi melalui perpustakaan dapat dilakukan melalui hal berikut.
1. Mencari buku melalui katalog .
2. Memeriksa bahan pustaka .
3. Membuat ringkasan.
4.  Membuat kutipan
· Mencari informasi melalui wawancara .

3. Tahap penulisan

· Tahap prapenulisan ,yaitu memilih dan membatasi topik, perumusan tujuan, pertimbangan bentuk karangan, pertimbangan pembaca dalam bentuk karangan.
· Draf ,yaitu mengekspresikan ide-ide kedalam tulisan kasar.
· Revisi ,yaitu perbaikan atau penataan isi sesuai kebutuhan pembaca.
· Tahap penyuntingan  ,yaitu memperbaiki tulisan dari berbagai aspek
· Tahap evaluasi, yaitu pemeriksaan kembali hasil tulisan.

Contoh dari versi pdf


Lihat juga :
*Tersedia versi berwarna dan hitam putih yang dapat di download dan di print untuk bahan belajar.