A. Karya Seni Rupa
1. Simbol--> Secara konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
- Sesuatu yang biasanya merupakan tkamu yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek tertentu.
- Kata; tkamu, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi, gagasan, objek.
- Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan atau dengan kesepakatan atau kebiasaan. Misalnya, rambu lalu lintas.
- Tkamu konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan arti tertentu yang kurang lebih stkamur yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tkamu alamiah.
2. Pengelompokan --> Pengelompokan jenis karya seni rupa ini dapat dilakukan berdasarkan teknik pembuatan dan perwujudannya, bahan dan medium, objek, tema, isi pesan, gaya pengungkapan, dan sebagainya.
3. Fungsi --> Terapan dan Murni
4.Nilai estetis--> Nilai keindahan dari sebuah karya seni rupa.
B. Tokoh Seni Rupa
- Tokoh-tokoh seni rupa mancanegara --> Rembrant, Vincent Van Gogh, Andy Warhol, Kandinsky, dan sebagainya.
- Tokoh-tokoh seni rupa di Indonesia --> Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah, Sudjojono, GM Sidharta, Popo Iskkamur, Barli dan Sasmitawinata.
C. Menulis Kritik
Beberapa tahapan berikut ini dapat kamu gunakan dalam mengkritisi sebuah karya seni rupa.
- Mendeskripsi --> Proses menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan.
- Menganalisis--> Tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya.
- Menafsirkan--> Tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan.
- Menilai --> Tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut, baik aspek formal maupun aspek konteks.