Kamis, 27 Februari 2020

Rangkuman Materi Dinamika Penduduk - Geografi ( My Journey)

Bab 1 
Dinamika Penduduk



A. Faktor Dinamika dan Proyeksi Kependudukan

1. Dinamika Penduduk
        Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Aspek-aspek dari dinamika pertumbuhan adalah sebagai berikut :

a. Pertumbuhan penduduk
      Pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukan perubahan penduduk yang disebabkan oleh kelahiran , kematian , dan migrasi. Perhitungan pertumbuhan penduduk dibagi menjadi 2 yaitu pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk total.
  • Pertumbuhan penduduk alami (natural increase) -->dipengaruhi angka kelahiran dan kematian .

   Pt = Po + (L-M)

  •  Pertumbuhan penduduk total --> dipengaruhi angka kelahhiran , kematian , dan migrasi.

Pt = Po+ (L-M) + ( I - E )

Keterangan :
Pt = Jumlah Penduduk akhir tahun. 
Po = Jumlah penduduk awal perhitungan . 
L = Lahir (Kelahiran) . 
M = Mati (Kematian)
I = Imigrasi
E = Emigrasi 
b. Kelahiran (Natalitas)
       Natalitas adalah angka yang menunjukan pertambahan penduduk pada waktu dan wilayah tertentu. Dalam perhitungan kelahiran terdapat angka kelahiran kasar dan angka kelahiran khusus.

Rumus 

Angka kelahiran kasar


 Angka kelahiran Khusus



1.Faktor pendorong kelahiran
  • Ada anggapan banyak anak banyak rezeki.
  • Banyaknya penduduk yang menikah pada usia muda.
  • Ada anggapan anak laki-laki adalah penerus garis keluarga.
  • Keinginan untuk melanjutkan keturunan.
2. Faktor penghambat kelahiran
  • Program KB.
  • Semakin banyaknya wanita karir.
  • Penundaan menikah karena pendidikan.
  • Ada anggapan anak adalah beban.
  • Pembatasan tunjangan anak pada PNS.
  • Adanya pembatasan aturan usia menikah.
c. Kematian (Mortalitas)

      Mortalitas adalah angka yang menunjukan berkurangnya penduduk pada waktu dan wilayah tertentu. Dalam perhitungan kematian dibagi menjadi angka kematian kasar dan angka kematian khusus.

Rumus

Angka kematian kasar



Angka kematian khusus



1. Faktor pendorong kematian
  • Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan.
  • Lingkungan yang tidak sehat.
  • Rendahnya IPTEK di bidang kesehatan.
  • Fasilitas yang kurang memadai.
  • Kondisi wilayah yang tidak aman seperti terjadinya peperangan.
  • Adanya wabah penyakit.
  • Terjadinya bencana alam.

2. Faktor penghambat kematian
  • Fasilitas kesehatan yang memadai.
  • Lingkungan yang sehat.
  • Tingginya penguasaan IPTEK di bidang kesehatan .
  • Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi yang baik.
  • Negara dalam keadaan aman.
d. Kepadatan Penduduk
     
      Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukan jumlah penduduk pada suatu wilayah tertentu. Perhitungan kepadatan penduduk dibagi menjadi kepadatan penduduk aritmatik yang menunjukan jumlah penduduk pada wilayah tertentu , kepadatan penduduk fisiologis yang menunjukan perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan pertanian , dan angka kepadatan penduduk agraris yang menunjukan perbandingan antara banyak penduduk yang berprofesi sebagai petani dengan luas wilayah pertanian.

Rumus



e. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk pada suatu wilayah dengan kriteria tertentu. Kriteria ini dapat dibagi sebagai berikut.
*Komposisi penduduk menurut umur .
*Komposisi penduduk menurut jenis kelamin.
*Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan.
*Komposisi penduduk menurut status perkawinan.
f. Proyeksi Penduduk. 

       Proyeksi penduduk adalah suatu perkiraan jumlah penduduk di masa yang akan datang dengan interval waktu yang telah ditentukan. Terdapat beberapa rumus untuk menghitung proyeksi penduduk , sebagai berikut.
  1. Rumus eksponensial, yaitu perhitungan jumlah penduduk dengan menganggap bahwa terjadi pertumbuhan penduduk konstan dan kontinu setiap hari.
  2. Rumus aritmatika, yaitu perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menganggap pertumbuhan penduduk setiap tahun adalah sama.
  3. Rumus geometri , perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menggunakan besar bunga majemuk pertumbuhan penduduk.


B. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

1. Pengertian mobilitas penduduk
    Mobilitas penduduk adalah gerakan atau arus perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain .Mobilitas penduduk dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal .
  1. Mobilitas vertikal adalah perpindahan atau perubahan status dari penduduk .
  2. Mobilitas horizontal adalah perpindahan penduduk yang melintasi batas wilayah menuju wilayah lain dengan periode waktu tertentu. Mobilitas horizontal dibagi menjadi dua jenis berikut. 
  • Mobilitas penduduk non permanen,  adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dengan tidak ada keinginan menetap di daerah tujuan. Macam-macam mobilitas sirkuler sebagai berikut.
  1.  Mobilitas ulang-alik yaitu perpindahan penduduk dalam waktu 24 jam sehingga pada hari yang sama dapat pulang ke tempat tinggalnya. 
  2. Musiman yaitu perpindahan penduduk dengan bermukim namun bersifat sementara. 
  • Mobilitas penduduk permanen yaitu perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah yang lain dengan tujuan menetap .
2. Faktor penyebab migrasi

 a. Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi secara umum adalah sebagai berikut.
  1. Faktor kepentingan pembangunan .
  2. Faktor keluarga.
  3. Faktor tugas .
  4. Faktor pendidikan. 
  5. Faktor sosial .
  6. Faktor agama .
  7. Faktor keamanan dan keselamatan .
  8. Faktor ekonomi .
b. Faktor faktor khusus yang menyebabkan migrasi sebagai berikut.
1. Faktor daerah tujuan
  • Daerah tujuan dianggap mempunyai lebih banyak fasilitas .
  • Kesempatan memperoleh pekerjaan lebih tinggi di daerah tujuan .
  • Dianggap lebih mudah mendapatkan kesejahteraan. 
2. Faktor daerah asal
  • Kurangnya fasilitas dan sarana prasarana.
  • Lahan di daerah asal semakin sempit.
  • Kesejahteraan lebih rendah.
3. Jenis-jenis migrasi penduduk 

1. Migrasi Internasional yaitu perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. Migrasi Internasional dibedakan menjadi 3 Jenis berikut.
  • Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari negara asing untuk menetap dan menjadi warga negara di negara yang didatangi nya.
  • Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu negara .
  • Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah airnya semula.
2. Migrasi nasional atau migrasi lokal yaitu perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dalam suatu wilayah negara. Migrasi nasional dibedakan menjadi sebagai berikut.
  • Ruralisasi adalah bentuk perpindahan penduduk dari kota ke desa.
  • Evakuasi adalah perpindahan penduduk untuk menghindari bahaya yang mengancam.
  • Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari kawasan pedesaan ke perkotaan.
  • Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat ke pulau yang kurang padat penduduknya.
4. Dampak migrasi penduduk 

a. Dampak positif bagi daerah tujuan
  • Daerah tujuan menjadi lebih ramai.
  • Terpenuhinya kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan.
  • Meningkatnya produktivitas di daerah tujuan .
b.Dampak negatif bagi daerah tujuan
  • Munculnya masalah masalah sosial seperti pemukiman kumuh ,banyak muncul tunawisma, dan lingkungan menjadi kotor. 
  • Sering terjadi kemacetan lalu lintas dan meningkatnya kecelakaan lalu lintas .
  • Meningkatnya angka kriminalitas .
  • Meningkatnya kepadatan penduduk.
  • Kehidupan semakin sulit, 
  • Kesempatan kerja semakin sempit, 
  • Pengangguran meningkat. 
c. Dampak positif bagi daerah yang ditinggalkan
  • Para migran yang kembali ke daerah asal dapat menunjang dan meningkatkan pembangunan di daerah asal.
  •  Mengurangi pengangguran di daerah asal. 
  • Mengurangi kepadatan penduduk .
d. Dampak negatif bagi daerah yang ditinggalkan
  • Banyaknya pembangunan di daerah asal. 
  • Produktivitas daerah asal menurun. 
  • Kekurangannya tenaga kerja. 
  • Sulit mencari tenaga kerja terdidik sebagai tenaga penggerak pembangunan di daerah asal.
5.Tenaga kerja
      Tenaga kerja merupakan orang yang siap mau dan mampu melaksanakan pekerjaan. Tidak semua orang dapat dikategorikan sebagai tenaga kerja. Hanya orang-orang yang memenuhi kriteria tertentu yang dapat dikategorikan sebagai tenaga kerja .Adapun pengelompokan tenaga kerja sebagai berikut.

Berdasarkan kualitasnya
  • Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
  •  Tenaga kerja terdidik.
  •  Tenaga kerja terlatih .
Berdasarkan penduduknya
  • Bukan tenaga kerja 
  • Tenaga kerja 
Berdasarkan batas kerja
  • Bukan angkatan kerja 
  • Angkatan kerja. 
C. Kualitas Penduduk dan Indeks Pembangunan Manusia

1. Kualitas penduduk

Kualitas penduduk atau mutu sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap tingkat kemajuan suatu negara. Kualitas penduduk dapat diukur melalui tingkat pendidikan penduduk, tingkat pendapatan penduduk, dan tingkat kesehatan .Kualitas penduduk merupakan keadaan penduduk baik secara perorangan maupun kelompok berdasarkan tingkat kemajuan yang telah dicapai .

a. Tingkat pendapatan penduduk
      Tingkat pendapatan penduduk diukur dari besarnya pendapatan perkapita . Pendapatan  perkapita dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan dan kemajuan perekonomian suatu negara. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan perkapita antara lain dengan meningkatkan keterampilan penduduk ,penyediaan lapangan kerja baru, serta menekan laju pertumbuhan penduduk dengan pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB).

b. Tingkat kesehatan
        Kualitas penduduk diantaranya dapat diamati dari tingkat kesehatan yang dimiliki oleh masyarakat. Tingkat kesehatan dapat mempengaruhi tingkat produktivitas, artinya jika masyarakat sehat maka kemampuan untuk bekerja dan berkarya semakin tinggi .  Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan tingkat kesehatan penduduk yaitu: 
  • Penyuluhan dan penerapan kesehatan pada masyarakat akan pentingnya gizi dalam kesehatan keluarga.
  • Layanan kesehatan yang mudah dijangkau oleh masyarakat. 
  • Penyediaan lapangan kerja yang dapat meningkatkan pendapatan. 
  • Penyediaan program pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat. 
  • Penyuluhan dan pembinaan tentang kebersihan lingkungan.
c. Tingkat pendidikan
         Pendidikan merupakan aspek penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan proses pendewasaan dan pengembangan potensi penduduk dapat dikembangkan. Upaya mengatasi permasalahan rendahnya kualitas penduduk pendidikan yaitu sebagai berikut .
  1. Program buku dan perpustakaan masuk desa .
  2. Penayangan acara-acara pendidikan di berbagai media massa .
  3. Pembangunan prasarana pendidikan sekolah ke berbagai penjuru tanah air.
  4. Menggalakkan wajib belajar 9 tahun.
2. Indeks pembangunan manusia

     Indeks pembangunan manusia adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. TPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju , negara berkembang , atau negara terbelakang . Selain itu ,IPM juga untuk mengukur pengaruh  kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup . IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar pembangunan manusia yaitu sebagai berikut.
  • Standar kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari produk domestik bruto per kapita dalam paritas daya beli .
  • Hidup yang sehat dan umur panjang yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran.
  • Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa dan kombinasi pendidikan dasar atau menengah . Beberapa manfaat IPM sebagai berikut .
  • IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia . 
  • IPM dapat menentukan peningkatan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah atau negara . 
  • Bagi Indonesia ,IPM  merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu faktor penentuan dana alokasi umum.

 D. Bonus Demografi dan Dampaknya Terhadap Pembangunan

 1. Pengertian bonus demografi

Bonus demografi merupakan kondisi dimana suatu wilayah atau negara memiliki jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia non produktif.

2. Faktor-faktor penentu keberhasilan bonus demografi
  • Pendidikan 
  • Kesehatan 
  • Lapangan pekerjaan 
  • Pertumbuhan penduduk

3. Syarat-syarat tepat sasarannya bonus demografi 
  • Kualitas penduduk yang baik .
  • Suplai tenaga kerja produktif besar diimbangi dengan lapangan kerja yang besar pula, sehingga meningkatkan pendapatan perkapita .
  • Tabungan rumah tangga diinvestasikan untuk kegiatan produktif .
  • Jumlah anak sedikit memungkinkan perempuan memasuki pasar tenaga kerja .
  • Upaya peningkatan kesejahteraan remaja terutama kesehatan reproduksi dan penanggulangan perilaku yang tidak sehat.

4. Dampak bonus demografi terhadap pembangunan

Bonus demografi memberikan dampak positif dan negatif terhadap pembangunan sebagai berikut

a. Dampak positif bonus demografi
  • Memacu pertumbuhan ekonomi .
  • Pemerintah dapat mempersiapkan perencanaan pembangunan baik fisik maupun sosial ,ekonomi ,
  • Mengubah pola pikir generasi muda penerus bangsa menjadi lebih kreatif .
  • Merangsang penanaman modal baik dalam negeri maupun luar negeri .
  • Bonus demografi akan menjadi modal dasar bagi bangsa apabila kualitas sumber daya manusia tinggi sehingga memiliki daya saing yang tinggi.
b. Dampak negatif bonus demografi 
  • Akan timbul pengangguran secara besar-besaran .
  • Persoalan penduduk sangat berkaitan dengan dampak yang akan terjadi pada lingkungan .
  • Tenaga kerja akan didominasi oleh tenaga kerja asing apabila penduduk tidak mempunyai keterampilan yang baik.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi bencana demografi, yaitu sebagai berikut.
  • Program televisi yang mendidik, bukan memberi contoh negatif. 
  • Adanya revolusi karakter penduduk melalui pendidikan yang berkelanjutan dan andal .
  • Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

5.Permasalahan yang diakibatkan dinamika kependudukan

Demografi
1. Persebaran penduduk tidak merata

Di Indonesia terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami pulau Jawa. Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, transportasi ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada pada satu wilayah. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk sebagai berikut.
  • Sumber air. 
  • Perhubungan dan transportasi. 
  • Fasilitas , pusat-pusat ekonomi ,pemerintahan, dan lain-lain. 
  • Kesuburan tanah daerah atau wilayah yang dituju .
  • Iklim. 
  • Topologi.

2. Ledakan penduduk

Ledakan penduduk adalah keadaan penduduk dengan laju pertumbuhan yang cepat karena tingkat kelahiran yang tinggi sedang tingkat kematian menurun secara tajam. Pertambahan penduduk yang tidak dikendalikan akan menimbulkan permasalahan permasalahan sebagai berikut.

  • Kurangnya kesempatan kerja akan menimbulkan pengangguran dan peningkatan kejahatan .
  • Kurangnya hutan akibat penebangan hutan secara sembarangan akan menimbulkan bahaya erosi, tanah longsor ,dan bahaya banjir. 
  • Adanya pemusatan penduduk akibat urbanisasi akan menyebabkan ketertiban dan kebersihan lingkungan yang tak terkontrol. 
  • Meningkatnya penduduk usia sekolah akan menyebabkan masalah-masalah yang berhubungan dengan kesempatan mengenyam pendidikan dan biaya pendidikan.
  • Ketersediaan tempat tinggal yang kurang akan mengakibatkan banyaknya perumahan-perumahan liar yang sangat mengganggu keindahan dan ketertiban di kota. 
  • Ketersediaan air bersih yang kurang akan mengakibatkan terganggunya kesehatan.


Upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan demografi

  • Pembatasan kelahiran bayi dengan program Keluarga Berencana.
  • Pelaksanaan program transmigrasi .
  • Pembangunan gedung-gedung sekolah baru beserta fasilitasnya. 
  • Pembangunan perumahan perumahan murah . 
  • Pelaksanaan program transmigrasi . 
  • Pembangunan gedung-gedung sekolah baru beserta fasilitasnya. 
  • Pembangunan perumahan perumahan murah .
  • Penyelenggaraan hutan lindung, reboisasi ,penghijauan serta melarang pertanian sistem ladang berpindah untuk mengatasi kerusakan hutan .
  • Pembangunan industri industri baru.

Masalah kependudukan non demografi
  • Banyak jumlah penduduk miskin . 
Meskipun Indonesia bukan termasuk negara miskin menurut PBB, namun dalam kenyataannya lebih dari 30 juta rakyat Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan. 
  • Pendidikan yang rendah .
Human development indeks tahun 2011 menyatakan rata-rata pendidikan bangsa Indonesia masih pada angka 5,8 tahun . Dari data tersebut sudah terlihat tingkat pendidikan di Indonesia sangat rendah. 
  • Tingkat kesehatan penduduk yang rendah.

Solusi dari masalah kependudukan di Indonesia

  • Melaksanakan program Keluarga Berencana. 
  • Menunda masa perkawinan. 
  • Penambahan dan penciptaan lapangan kerja. 
  • Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan . 
  • Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi. 
  • Meningkatkan produksi dari pencarian sumber makanan.

E. Sumber Data Kependudukan

1. Sensus penduduk
Sensus Penduduk adalah pencatatan penduduk di seluruh negara secara serentak dan berkala. Biasanya dilakukan setiap 10 tahun sekali berdasarkan jenisnya sensus dibedakan sebagai berikut.
  • De facto
Sensus de facto adalah pencatatan penduduk yang ditunjukkan kepada mereka yang waktu pencacahan berada di wilayah yang bersangkutan.

Keunggulan pelaksanaan sensus de facto sebagai berikut.

  1. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk kepentingan perencanaan yang berkaitan dengan layanan publik. 
  2. Jumlah penduduk yang tercatat adalah Jumlah riil di suatu tempat . 
  3. Dilakukan secara serempak di setiap daerah sehingga data cepat terkumpul dan lebih cepat diolah .
 Adapun kelemahan pelaksanaan sensus de facto sebagai berikut.
  1. Bagi daerah yang mobilitas penduduk yang sangat dinamis, seperti di laut , pesawat ,kereta atau kendaraan lainnya kemungkinan tidak tercatat. 
  2. Kemungkinan pencatatan dua kali atau lebih ,pada penduduk yang sama .
  3. Untuk negara kepulauan yang luas diperlukan petugas dan dana yang cukup besar karena harus dilakukan secara serempak.
  • De jure
Sensus de jure adalah sensus penduduk yang ditunjukkan kepada penduduk yang benar-benar warga wilayah tersebut yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk KTP.

Keunggulan pelaksanaan sensus de jure sebagai berikut.

  1. Kemungkinan terjadinya pencatatan dua kali atau lebih pada penduduk yang sama dapat dihindari.
  2.  Jumlah penduduk yang tercatat adalah penduduk yang betul-betul memiliki bukti kependudukan secara sah dalam sistem pemerintahan.
  3. Pelaksanaan sensus tidak harus bersamaan waktunya dan serempak karena hanya penduduk yang memiliki bukti kependudukan yang disensus.

 Kelemahan pelaksanaan sensus de jure sebagai berikut.
  1.  Data hasil sensus apabila digunakan untuk kepentingan perencanaan yang berkaitan dengan layanan publik tidak akurat .
  2.  Penduduk yang tidak memiliki bukti tanda kependudukan tidak akan tercatat sebagai penduduk meskipun orang tersebut lahir dan tinggal di tempat tersebut. 
  3. Jumlah penduduk yang tercatat tidak sesuai dengan jumlah penduduk yang sebenarnya.

Berdasarkan metode pengisiannya, sensus dibedakan sebagai berikut.

  1. Metode canvasser, yaitu metode dimana daftar diisi oleh petugas sesuai dengan jawaban penduduk. 
  2. Metode householder yaitu metode dimana daftar diisi oleh kepala keluarga. 
Tujuan sensus penduduk sebagai berikut .
  1. Mengetahui berbagai informasi tentang kependudukan .
  2. Sebagai sumber data dalam perencanaan dan penentuan kebijakan pembangunan nasional. 
  3. Mengetahui perubahan penduduk dari waktu ke waktu dalam suatu periode. 
  4. Mengetahui jumlah ,sebaran ,dan kepadatan penduduk pada setiap wilayah. 
2. Survei penduduk 
Survei penduduk adalah metode pengumpulan data penduduk tidak dengan mencatat seluruh populasi tetapi dengan menggunakan sampel .

3.Registrasi penduduk
Registrasi penduduk adalah pencatatan data kependudukan secara kontinu biasanya dilakukan di RT atau kelurahan.

Rangkuman Materi- materi SMA

Contoh dari versi pdf




*Tersedia versi berwarna dan hitam putih yang dapat di download dan di print untuk bahan belajar.

Download Versi pdf