Minggu, 13 September 2020

Rangkuman Materi Karya Seni Tari Tradisional - Seni Budaya Kelas 10 S1 (My Journey)

A. Konsep Karya Seni Tari Tradisional

1. Pengertian Karya Seni Tari Tradisonal
>> Tari tradisional adalah setiap gerakan tari yang telah baku dan diatur oleh aturan budaya atau tradisi tertentu.

2. Ciri-ciri Karya Seni Tari Tradisonal
  • Bersifat turun temurun.
  • Diiringi musik tradisional.
  • Berkembang di kalangan masyarakat biasa.
  • Tarian rakyat tumbuh berdasarkan letak geografis.

B. Jenis dan Konsep

Tari tradisional berdasarkan koreografinya dapat dikelompokan kedalam tiga jenis tarian , yaitu :

1. Teri Klasik --> Tari tradisional yang berkembang di kalangan bangsawan dan penuh dengan nilai seni. Tari klasik memiliki konsep sebagai berikut.
  • Mengikuti aturan Keraton.
  • Mempunyai nilai seni yang tinggi.
  • Berkembang di kalangan bangsawan saja.
  • Setiap gerakan memiliki arti tertentu.

2. Tari Rakyat --> Tari rakyat merupakan tari tradisional yang berkembang di kalangan masyarakat biasa dan tidak begitu memperhatikan nilai seni. Tari tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  •  Bersifat sosial.
  • Tidak terlalu menampilkan nilai seni.
  •  Unsur tari sederhana.
  • Tari hidup di lingkungan rakyat biasa.

3.Tari Kreasi Baru --> Tari kreasi merupakan tari yang disesuaikan dengan perkembangan zaman, namun tidak mengubah nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tari kreasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  • Menirukan perilaku alam.
  • Mengacu pada lagu.
  • Perwujudan tokoh cerita.
Berdasarkan fungsinya tari tradisional dapat dikelompokan menjadi berikut ini.

1. Tari Sebagai Sarana Upacara --> Tarian yang dipentaskan dalam upacara -upacara adat. Ciri-ciri tarian untuk upacara adat adalah sebagai berikut.
  • Gerakan sangat sederhana.
  • Gerakan monoton.
  • Musik terdengar monoton.
  • Dilakukan dengan tujuan keagamaan atau ritual.
2. Tari Sebagai Sarana Hiburan --> Tarian yang berfungsi jika dipentaskan sebagai sarana hiburan masyarakat. Berikut ini ciri-ciri tarian sebagai sarana hiburan.
  • Gerakan tari sederhana.
  • Iringan tari sangat praktis dan jelas.
  • Suasana gembira ria.
  • Komposisi lantai selalu menutup.
3. Tari Sebagai Sarana Pertunjukan --> tari yang memiliki fungsi untuk dipentaskan kepada masyarakat luas. Berikut ini ciri-ciri tari yang berfungsi sebagai sarana pertunjukan.
  • Pola garapan merupakan penyajian yang khusus untuk dipertunjukkan.
  • Adanya faktor imajinatif dan kreativitas.
  • Adanya ide yang mengarah kepada bentuk pementasan yang profesional.
  • Menggunakan tempat khusus .

C. Nilai Estetis 

>> Untuk menilai estetika suatu tari dapat menggunakan 4 Dasar sebagai berikut.

1. Wiraga --> Dasar keterampilan gerak tubuh.

2. Wirama--> Pola untuk mencapai gerakan yang harmonis di dalam tari. Wirama dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut.
  • Wirama tandak adalah wirama yang tetap dan murni dengan ketukan dan aksen yang berulang-ulang dan teratur.
  • Wirama bebas adalah wirama yang tidak selalu memiliki ketukan dengan akses yang berulang-ulang dan teratur.

3. Wirasa--> Ekspresi raut muka yang menggambarkan karakter tarian.

4. Wirupa--> Penampilan penari dari ujung atas sampai ujung bawah.

>> Untuk memahami hasil keindahan karya seni , masing-masing memiliki tolak ukur atau kriteria tersendiri ,misalnya pada karya Surakarta ,nilai-nilai keindahan tari terangkum dalam hasta sawanda serta wiraga, wirama ,dan wirasa. Unsur-unsur pada hasta sawanda sebagai berikut.
  • Pacak
  • Pancat
  • Ulat
  • Lulut
  • Wiled
  • Luwes
  • Irama
  • Gending


D. Teknik Tari Tradisional

1. Ragam Gerak Jari


  • Ngruji --> Semua jari rapat tegak , ibu jari masuk ditekuk merapat telapak tangan.
  • Nyempurit --> Ujung ibu jari bertemu dengan ujung telunjuk membentuk bulatan dan jari-jari lainnya melengkung mengikuti arah jari tengah.
  • Nagarangsang--> Seperti ngeruji hanya saja ibu jari membuka lurus ke depan.
  • Nyekithing--> Ruas ibu jari bersinggungan dengan ruas jari tengah paling depan, jari-jari lainnya melengkung searah jari tengah.

2. Ragam gerak kepala

  • Kedet-->Gerakan kepala seolah menarik dagu.
  • Gedug--> Kepala tegak digerakkan ke samping kanan kiri.
  • Gedug angka delapan--> Gerak kepala dengan memfokuskan putaran dagu seolah menulis angka 8 dengan diakhiri gerakan hedot.
  • Gilek--> Gerak kepala membuat lengkungan kebawah ,kiri, dan kanan.
    3. Ragam gerak badan
    • Ngotag dada--> Menggoyangkan dada.
    • Ngotag pinggang--> Menggoyangkan pinggul.
    • Ngotag pala--> Menggoyangkan pundak.
    • Lelok--> Rebah kanan dan rebah kiri bergantian.
    4. Gerak kaki
    • Nggrundhu--> Sikap dengan kedua kaki mendak sifat gantung.
    • Lumaksana--> Gerakan berjalan.
    • Gejug--> Menghentakkan kaki bagian telapak kaki ke belakang kaki yang menjadi tumpuan.
    • Tanjank kanan--> Posisi kaki Dimana letak telapak kaki kanan agak di depan telapak kaki kiri. 
    5. Ragam gerak tangan
    • Ngithing --> Posisi tangan dengan ibu jari menempel pada jari tengah membentuk bulatan .
    • Ngrayaung --> Bentuk gerak tangan dengan posisi ibu jari menempel pada telapak tangan, dan ke empat jari berdiri dengan posisi jari-jari rapat.
    • Nyempurit--> Posisi jari-jari tangan hampir sama dengan ngithing . Hanya saja posisi ibu jari menempel pada sisi jari tengah sedangkan jari yang lainnya posisi tekuk.
    • Ukel--> Gerakan tangan memutar pergelangan tangan berlawanan arah jarum jam dengan posisi tangan ngithing.

    E. Praktik Tari Berdasarkan Hitungan dan Iringan

    1. Memperagakan gerak tari dengan hitungan
    >> Gerakan tari dengan hitungan adalah berbagai macam gerak tari yang disesuaikan dengan irama hitungan. Hitungan ini dapat menggunakan bilangan ataupun menggunakan petunjuk arah.

    2. Memperagakan gerak tari dengan iringan
    >> Musik iringan tari dibedakan menjadi musik iringan tari internal dan musik iringan tari eksternal. Musik internal adalah suara yang berasal dari anggota tubuh. Musik eksternal adalah suara yang berasal dari alat musik.