A. Tradisi Sejarah Masyarakat Masa Praaksara
1. Periodisasi masyarakat Indonesia masa praaksara
a. Tradisi manusia hidup berpindah (zaman Paleolitikum)
Sedikit info !
- Hidup berpindah (Nomaden).
- Mengumpulkan makanan (food gathering)
- Disebut sebagai kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
- Jenis manusia yang hidup Pithecanthropus
Hasil budaya >>
- Alat yang terbuat dari tulang yang biasa disebut bone culture .
- Chopper (kapak penetak) disebut juga kapak genggam.
b. Peningkatan hidup manusia memasuki hidup setengah menetap/semisedenter (zaman Mesolitikum)
Hasil budaya >>
- Kjokkenmoddinger (sampah kerang)
- Abris sous roche (gua tempat tinggal).
- Kapak genggam (pebble) disebut juga kapak Sumatra,
- Kapak pendek (hache courte),
- Pipisan.
c. Tradisi manusia zaman hidup menetap (zaman Neolitikum)
Sedikit info !
- Menghasilkan makanan sendiri (food producing, )
- Kepercayaan zaman bercocok tanam adalah menyembah dewa alam.
Hasil budaya >>
- Kapak persegi
- Beliung persegi
- Pebble (kapak Sumatra
- Kapak genggam.
d. Tradisi Megalitikum
Hasil budaya >>
- Menhir --> Tugu batu besar tempat roh nenek moyang, ditemukan di Sumatra
- Dolmen --> Meja batu besar (altar),
- Sarkofagus --> Kubur peti batu besar.
- Punden berundak --> Bangunan yang disusun secara bertingkat-tingkat.
- Waruga --> Kubur batu yang tidak memiliki tutup.
- Arca batu
e. Tradisi zaman perundagian
Sedikit info !
- Sudah hidup secara menetap.
- Mengenal sistem barter.
- Kepercayaan animisme dan dinamisme.
Hasil budaya >>
- Nekara
- Moko
- Kapak corong
- Arca perunggu
2. Ciri-ciri masyarakat praaksara
a. Kemampuan berlayar
Ciri khas --> Adanya perahu bercadik. Bukti adanya perahu bercadik tersebut terpahat pada relief candi Borobudur yang berasal dari abad ke-8. Relief tersebut melukiskan tiga jenis perahu, yaitu
- Perahu besar yang bercadik,
- Perahu besar yang tidak bercadik, dan
- Perahu lesung (sampan yang dibuat dari satu batang kayu yang dikeruk di dalamnya menyerupai lesung, tetapi bentuknya memanjang.)
b. Kemampuan bersawah
Perkembangan kemampuan bersawah adalah sebagai berikut.
Ladang sederhana--> Sistem persawahan--> Sistem irigasi --> Pembuatan terasering di lereng pegunungan --> Pembuatan bendungan atau dam air yang sederhana.
c. Mengenal astronomi
- Memanfaatkan teknologi angin musim --> Tenaga penggerak dalam aktivitas pelayaran dan perdagangan.
- Bintang Waluku --> Pertanda awal musim hujan.
- Bintang Biduk Selatan dan Bintang Pari (orang Jawa menyebut Lintang Gubug Penceng) --> Menunjukan arah selatan
- Bintang Biduk Utara --> Menunjukkan arah utara
d. Sistem mocopat
- Sistem mocopat adalah suatu kepercayaan yang didasarkan pada pembagian empat penjuru arah mata angin, yaitu utara, selatan, barat, dan timur.
- Pola susunan masyarakat mocopat merupakan suatu kepercayaan dalam menata dan menempatkan suatu bangunan yang bersudut empat, dengan susunan ibu kota pusat pemerintahan terdapat alun-alun di sekitar istana, serta ada bangunan tempat pemujaan, pasar, dan penjara.
e. Kesenian wayang --> Kesenian wayang semula berpangkal pada pemujaan roh nenek moyang. Semula wayang diwujudkan sebagai boneka nenek moyang yang dimainkan oleh dalang pada
malam hari. Setelah kedatangan hinduisme ke nusantara maka kisah nenek moyang digantikan kisah Ramayana dan Mahabharata. Pada waktu senggang, nenek moyang yang sudah menetap dan hidup bercocok tanam menyalurkan bakat seninya serta pemujaan setelah panen dengan pertunjukan wayang. Pertunjukan tersebut untuk memuja Dewi Sri yang telah memberi berkah pertanian.
f. Seni gamelan --> Pada waktu musim bercocok tanam sudah usai masyarakat kuno itu membuat alat musik gamelan, mengembangkan seni membatik,dan mengadakan pertunjukan wayang semalam suntuk untuk dapat dilihat oleh masyarakat di sekitarnya.
g. Seni membatik -->Membatik dilakukan untuk mengisi waktu luang bercocok tanam setelah panen, sekaligus merupakan kegiatan religius, sebab ada kegiatan membatik tertentu yang dimaksudkan untuk menghormati nenek moyang mereka.
h. Pengaturan masyarakat --> Cara pemilihan pemimpin yaitu primus inter pares, dimana orang yang paling kuat dan tangguhlah yang akan dijadikan pemimpin.
i. Sistem ekonomi dengan mengenal perdagangan --> Barter.
j. Sistem kepercayaan --> Manusia di zaman hidup bercocok tanam sudah percaya adanya dewa alam yang menciptakan banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan sebagainya.
3. Cara masyarakat yang belum mengenal tulisan mewariskan masa lalunya
Berikut metode-metode pewarisan masa lalu yang dilakukan masyarakat praaksara melalui keluarga dan masyarakat
- Folklore --> Cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi belum dibukukan.
- Mitologi --> Cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam.
- Legenda-->Cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi yang ceritanya dihubungkan dengan tokoh sejarah, telah dibumbui dengan keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan tokohnya.
- Dongeng--> Cerita rakyat yang tidak benar-benar terjadi, diceritakan karena berisi petuah, kebaikan mengalahkan kejahatan, ajaran moral, dan petuah bijak lainnya.
- Upacara--> Upacara adalah serangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan tertentu berdasarkan adat istiadat, agama, dan kepercayaan. Jenis upacara dalam kehidupan masyarakat, antara lain, upacara penguburan, upacara perkawinan, dan upacara pengukuhan kepala suku.
- Lagu-lagu daerah --> Syair-syair yang ditembangkan dengan irama menarik dalam bentuk lisan. Lagu rakyat dikenal dengan sebutan folksong.
B. Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Masa Aksara
1. Masyarakat Indonesia masa aksara
a. Perkembangan sejarah setelah mengenal aksara
- Deutero Melayu
1) Dalam bidang pemerintahan --> menganut asas demokrasi, bentuk organisasi kemasyarakatan adalah kesukuan. Kepala suku dipilih dari orang yang memiliki kemampuan tertinggi (primus inter pares).
2) Dalam bidang ekonomi --> Menggunakan ekonomi barang (pertukaran/barter), hidup gotong royong dalam mengerjakan sawah, berkelompok, dan semua hak milik digunakan bersama.
3) Kepercayaan --> Animisme dan dinamisme.
- Pengaruh India
1) Dalam bidang pemerintahan --> Berbentuk kerajaan, Kekuasaan raja diberikan secara turun temurun dan tidak dipilih rakyat sehingga rakyat menerima saja.
2) Dalam bidang budaya--> Munculnya seni sastra,para raja dan penguasa mulai menuliskan perintah
melalui prasasti , karya candi .
3) Dalam bidang sosial --> Sudah ada desa sebagai satu kelompok masyarakat. Penerapan aturan untuk membina masyarakat sudah ada, kehidupan masyarakatnya bersifat gotong royong.
4) Dalam kepercayaan--> Mulai mengenal agama Hindu dan Buddha.
b. Perkembangan rekaman tertulis
Jejak sejarah dapat dibedakan menjadi dua.
1) Jejak historis, yaitu suatu kejadian pada masa lampau yang memiliki nilai sejarah.
2) Jejak nonhistoris, yaitu suatu kejadian pada masa lampau yang tidak memiliki nilai sejarah.
Jejak historis yang berwujud tulisan merupakan rekaman tertulis tradisi masyarakat pada masa lalu. Rekaman tertulis di Indonesia terbagi menjadi beberapa kategori ,sebagai berikut.
1) Sumber tertulis sezaman dan setempat --> Ditulis oleh orang yang mengalami peristiwa itu, atau ditulis waktu itu, atau ditulis tidak lama setelah peristiwa itu terjadi dan ditulis di dalam negeri.
2) Sumber tertulis sezaman tetapi tidak setempat --> Ditulis oleh orang yang mengalami peristiwaitu, atau ditulis waktu itu, atau ditulis tidak lama setelah peristiwa itu terjadi, tetapi ditulis di luar negeri.
3) Sumber tertulis setempat tidak sezaman-->Ditulis lama sesudah peristiwa terjadi, mungkin sudah berdasarkan cerita dari mulut ke mulut atau berdasar cerita rakyat.
2. Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia
Secara garis besar ada tiga jenis penulisan sejarah (historiografi) Indonesia.
a. Penulisan sejarah tradisional (historiografi tradisional)
Sifat -- >Istanasentris
Isi --> Masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa, bersifat istanasentris yang mengutamakan keinginan dan kepentingan raja.
Penulisan sejarah tradisional pada umumnya lebih menekankan pada beberapa hal berikut.
- Hanya membahas aspek tertentu, misalnya, hanya aspek keturunan (genealogi saja) atau hanya diutamakan aspek kepercayaan (religius saja).
- Hanya membicarakan peristiwa tertentu yang dianggap penting dan perlu ditanamkan di tengah masyarakatnya untuk kepentingan istana belaka.
- Mengedepankan sejarah keturunan dari satu raja kepada raja berikutnya.
- Sering sejarah tradisional hanya memuat biografi tokoh-tokoh terkemuka di masa kekuasaannya.
- Sejarah tradisional menekankan pada struktur bukan prosesnya.
b. Penulisan sejarah kolonial (historiografi kolonial)
Sifat -- > Eropasentris
Isi --> Merendahkan derajat bangsa Indonesia dan mengunggulkan derajat bangsa Eropa
Tujuan -->Memperkukuh kekuasaan mereka di Nusantara.
c. Penulisan sejarah nasional (historiografi nasional)
Sifat -- > Indonesia sentris
Metodologi--> Sejarah Indonesia
Pendekatan --> Multidimensional
Isi --> Pedihnya keadaan di zaman pergerakan nasional Indonesia oleh penjajahan barat sehingga membangkitkan semangat rakyat untuk merdeka.
Tujuan --> Membangkitkan semangat rakyat untuk merdeka.