Selasa, 03 Maret 2020

Rangkuman Materi Mitigasi dan Adaptasi Bencana Alam (Tersedia Versi Pdf) - Geografi

A. Pengertian Bencana Alam

UU No.24 Tahun 2007 membagi bencana kedalam tiga kelompok ,yaitu sebagai berikut.
1. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus ,banjir ,kekeringan ,angin topan ,dan tanah longsor.
2. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi ,gagal modernisasi ,epidemi ,dan wabah penyakit.
3. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror.


B. Karakteristik Bencana Alam

1. Banjir
Banjir adalah keadaan dimana suatu daratan terendam oleh volume air yang meningkat. Banjir umumnya disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
  • Membuang sampah sembarangan.
  • Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat.
  • Pembuatan tanggul yang kurang baik.
  • dll.
2.Kekeringan
Kekeringan adalah kurangnya persediaan air untuk memenuhi kebutuhan hidup atau lingkungan.

3. Angin Topan
Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km per jam yang sering terjadi di wilayah tropis.

4. Gelombang pasang
Gelombang pasang adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek terjadinya siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi kuat menimbulkan bencana alam.

5. Kebakaran
Kebakaran hutan adalah keadaan dimana hutan atau lahan dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan hutan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan nilai lingkungan. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan kebakaran hutan.
  • Aktivitas manusia
  • Angin yang cukup besar  . 
  • Jenis tanaman yang sejenis dan memiliki titik bakar yang rendah serta hutan yang terdegradasi. 
  • Topografi yang terjal .
  • Faktor alam .
6. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tubrakan antar lempeng bumi, patahan aktif, aktivitas gunung berapi atau runtuhan bangunan. Berikut gejala alam sebelum gempa bumi terjadi yang perlu kita amati.
  • Hewan bertingkah aneh. 
  • Air tanah yang tiba-tiba surut. 
  • Adanya awan yang berbentuk aneh seperti pohon atau batang.
7. Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak laut. Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi . Tanda-tanda terjadinya tsunami sebagai berikut.
  • Dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang keras. 
  • Air laut yang surut secara tiba-tiba. 
  • Aroma garam yang sangat menyengat.
8. Letusan Gunung Berapi
 Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah erupsi.

9. Tanah Longsor
Tanah longsor adalah pergerakan massa tanah atau batuan yang menuruni lereng akibat terganggunya kestabilan tanah . Faktor penyebab tanah longsor sebagai berikut.
  • Budidaya kolam ikan di atas lereng. 
  • Penebangan hutan secara liar di daerah lereng. 
  • Keadaan topografi yang curam.
  • Kondisi geologi antara lain batuan lapuk, kemiringan, lapisan tanah, gempa bumi, dan letusan gunung api . 
  • dll.

C. Persebaran Daerah Rawan Bencana Alam di Indonesia

 Persebaran daerah rawan gempa bumi di Indonesia yaitu sebagai berikut.
  • Aceh 
  • Sumatera Utara
  •  Sumatera Barat 
  • Bengkulu 
  • Lampung
  •  Banten 
  • Jateng di bagian selatan 
  • Jatim bagian selatan 
  • Bali 
  • NTB dan NTT 
  • Sulawesi Utara 
  • Sulawesi Tenggara 
  • Sulawesi Selatan 
  • Maluku Utara 
  • Maluku Selatan 
  • Biak 
  • Yapen 
  • Balikpapan 
  • Kalimantan Timur

 Persebaran daerah rawan gunung meletus di Indonesia sebagai berikut.
  • Aceh 
  • Sumatera Utara 
  • Sumatera Barat 
  • Bengkulu 
  • Lampung 
  • Jawa Barat 
  • Jawa Tengah 
  • Jawa Timur 
  • Bali 
  • Nusa Tenggara 
  • Sulawesi 
  • kepulauan Maluku 
  • Papua


D. Mitigasi Bencana Alam

1. Pengertian mitigasi bencana alam

Migitasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

2.Tujuan mitigasi
  • Mengurangi resiko bencana bagi penduduk dalam bentuk korban jiwa, kerugian ekonomi, dan kerusakan sumber daya alam .
  • Menjadi landasan perencanaan pembangunan .
  • Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menghadapi bencana alam.
3. Tahap penanggulangan bencana

Penanggulangan bencana dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu pra bencana tanggap darurat dan pasca bencana.

a. Pra bencana
  • Pencegahan bencana 
  • Kesiap siagaan 
  • Peringatan dini 
  • Mitigasi
b. Tanggap darurat
  • Evakuasi korban atau harta benda .
  • Pemenuhan kebutuhan dasar .
  • Perlindungan, pengurusan ,pengungsi, dan penyelamatan korban .
  • Pemulihan sarana dan prasarana.
c. Pasca bencana
  • Rehabilitasi
  • Rekonstruksi
4. Usaha menanggulangi resiko
  • Sistem peringatan dini . 
  • Simulasi bencana . 
  • Pembuatan peta risiko bencana.
5. Usaha yang dilakukan sebelum dan setelah bencana alam

a. Gempa bumi
1.) Upaya yang dilakukan sebelum terjadi gempa bumi
  • Pastikan pipa saluran gas dan pipa saluran air tidak bocor dan tertutup dengan baik. 
  • Barang atau benda yang berbobot berat disimpan di tempat yang kokoh dan stabil terhadap guncangan.
  • Kabel-kabel listrik ditata rapi untuk menghindari hubungan singkat akibat guncangan dan pastikan sekring berfungsi dengan baik. 
  • Mengetahui pintu-pintu keluar masuk untuk keadaan darurat. 
2.) Upaya yang dilakukan saat terjadi gempa
  • Jika berada di luar bangunan, carilah tanah lapang
  • Jika berada di dalam ruangan usahakan tetap tenang dan tidak panik, gunakan pintu dan tangga darurat untuk keluar dan jangan menggunakan lift atau elevator .
  • Jika sedang mengemudikan kendaraan hentikan perjalanan dan segera menepi jangan memberhentikan kendaraan di atas jembatan, jalan layang, atau persimpangan jalan, dan jangan melanjutkan perjalanan sebelum dipastikan tidak terjadi gempa susulan selang beberapa lama. 
  • Jangan masuk bangunan terlebih dahulu sebelum dipastikan tidak terjadi gempa susulan selang beberapa lama.
3.) Upaya yang dilakukan setelah terjadi gempa
  •  Jika getaran gempa cukup kuat, untuk sementara dirikan tenda tenda darurat di halaman atau tanah lapang untuk menghindari gempa susulan.  
  • Periksa keadaan rumah dan sekeliling rumah anda jika terdapat puing-puing segera dibersihkan. 
  • Periksa diri anda dan orang di sekitar apakah baik-baik saja atau mengalami luka-luka. 
  • Nyalakan radio atau TV untuk mengetahui informasi dari instansi pemerintah.
b. Tsunami

1.) Upaya yang dilakukan sebelum terjadinya tsunami
  • Melakukan sosialisasi bencana tsunami kepada masyarakat. 
  • Melakukan penanaman dan pemeliharaan terhadap hutan mangrove di tepi pantai. 
  • Menentukan jalur dan tempat evakuasi bagi penduduk jika terjadi tsunami. 
  • Memasang sistem peringatan dini di berbagai wilayah yang berpotensi terjadi gempa. 
  • Melakukan pemetaan terhadap daerah yang berpotensi terjadinya tsunami.
2.) Upaya yang dilakukan saat terjadinya tsunami
  •  Memantau perkembangan keadaan untuk menentukan langkah langkah berikutnya. 
  • Memberikan tanda peringatan dan informasi untuk memandu penduduk mencapai tempat yang aman. 
  • Mengerahkan tim penyelamat beserta peralatan pendukung untuk memantau penduduk mencapai tempat evakuasi.
3.) Upaya yang dilakukan setelah terjadinya tsunami
  •  Memberikan bantuan makanan dan obat-obatan . 
  • Mengidentifikasikan kerusakan yang terjadi titik memperbaiki sarana dan prasarana yang mengalami kerusakan . 
  • Mencari korban untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman. 
  • Memberikan pertolongan bagi para korban bencana alam. 
  • Menyiapkan tenda-tenda darurat untuk menampung para korban bencana alam.
c. Letusan gunung api
1.) upaya yang dilakukan sebelum terjadinya gunung meletus
  •  Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi , geofisika, dan geokimia di gunung api .  
  • Melakukan peningkatan sumber daya manusia dan penduduknya, seperti peningkatan sarana dan prasarana. 
  • Pemantauan dan pengamatan saat gunung api aktif pembuatan peta kawasan rawan bencana. 
  • Pelaksanaan prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung api.
2.) Upaya yang dilakukan saat terjadi gunung meletus
  • Meningkatkan  pelaporan tingkat kegiatan menurut alur dan frekuensi pelaporan dengan kebutuhan. 
  • Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai prosedur. 
  • Membentuk tim gerak cepat. 
  • Meningkatkan pengamatan yang didukung oleh peralatan yang memadai.
3.) Upaya yang dilakukan setelah terjadinya gunung meletus
  • Memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang. 
  • Memberi fasilitas pemantauan yang rusak. 
  • Menurunkan status kegiatan jika keadaan sudah menurun. 
  • Melanjutkan pemantauan secara rutin. 
  • Memberikan saran penanggulangan bahaya.
d. Tanah longsor
1.) Upaya yang dilakukan sebelum terjadi tanah longsor
  •  Menyimak informasi dari radio mengenai informasi hujan dan kemungkinan tanah longsor. 
  • Apabila pihak berwenang menginstruksikan untuk evakuasi , segera lakukan hal tersebut. 
  • Waspada terhadap curah hujan yang tinggi. 
  • Persiapkan dukungan logistik.
2.) upaya yang dilakukan saat terjadi tanah longsor
  •  Apabila diluar, carilah tempat yang lapang dan perhatikan sisi tebing atau tanah yang mengalami longsor.
  • Apabila di dalam rumah dan terdengar suara gemuruh, segeralah keluar dan cari tempat lapang dan tanpa penghalang.
3.) Upaya yang dilakukan sesudah terjadi tanah longsor
  • Perhatikan kondisi tanah sekitar, apabila harus menghadapi runtuhan bangunan untuk menyelamatkan korban, pastikan tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk. 
  • Jangan segera kembali ke rumah, perhatikan apakah longsor susulan masih akan terjadi. 
  • Apabila diminta untuk membantu proses evakuasi , gunakan sepatu khusus dan peralatan yang menjamin keselamatan.
e. Banjir
1.) Upaya yang dilakukan sebelum terjadi banjir
  • Hubungi pihak berwenang apabila akan dibangun dinding penghalang di sekitar wilayah . 
  • Tinggikan panel listrik.
  • Perhatikan ketinggian rumah dari bangunan yang rawan banjir. 
2.) Upaya yang dilakukan saat terjadi bencana
  •  Matikan semua jaringan listrik, apabila ada instruksi dari pihak berwenang. 
  • Amankan rumah. 
  • Jangan berjalan di arus air ,waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan dan tempat-tempat lain yang tergenang air.
  • Jangan mengemudikan mobil di wilayah banjir. 
  • Simak informasi dari radio maupun TV mengenai informasi banjir. 
  • Waspada terhadap banjir yang akan melanda.
f. Kekeringan
  • Penyediaan anggaran khusus untuk pengembangan atau perbaikan jaringan pengamatan iklim terhadap daerah-daerah rawan kekeringan. 
  • Penyusunan peraturan pemerintah tentang sistem pengiriman data iklim dari daerah ke pusat pengelolaan data . 
  • Memberikan sistem reward dan punishment bagi masyarakat yang melakukan upaya konservasi dan rehabilitasi sumber daya air dan hutan. 
  • Pembentukan Pokja dan posca kekeringan di tingkat pusat dan daerah.
g. Angin topan
  • Pembangunan rumah yang tahan angin. 
  • Pengamanan bagian-bagian yang mudah diterbangkan angin.
  • Memenuhi syarat dalam struktur bangunan .
  • Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angin. 
  • Pembangunan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin badai.
h. Gelombang pasang
  • Penataan bangunan di sekitar pantai .  
  • Pengembangan kawasan hutan bakau. 
  • Pembangunan tembok penahan ombak . 
  • Reklamasi pantai. 
  • Pembangunan pemecah ombak.
i. Kebakaran
  • Cara modern dalam menghadapi kebakaran adalah dengan memanfaatkan sarana dan prasarana modern seperti unit mobil pemadam pompa portable ,APAR yang biasanya digunakan oleh pasukan pemadam kebakaran. 
  • Cara tradisional dalam memadamkan kebakaran seperti menggunakan karung goni, handuk ,pasir, lumpur dan sejenisnya.
E. Kelembagaan Penanggulangan Bencana Alam

1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
BNPB adalah lembaga pemerintahan non departemen yang memiliki tugas untuk membantu dalam mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan penanggulangan bencana secara terpadu.

2.Badan SAR Nasional (Basarnas)
Basarnas adalah lembaga pemerintahan non kementerian Indonesia yang bertugas melakukan pencarian dan pertolongan.

3. Badan Meteorologi , Klimatologi , dan Geofisika
BMKG merupakan lembaga pemerintahan nondepartemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi ,dan geofisika. BMKG mempunyai tugas sebagai berikut.

  • Penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan, dan analisis di bidang meteorologi ,klimatologi, kualitas udara dan geofisika. 
  • Penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi ,kualitas udara ,dan geofisika. 
  • Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi ,klimatologi, kualitas udara, dan geofisika. 
  • Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintahan dan swasta di bidang meteorologi ,klimatologi ,kualitas udara ,dan geofisika.
4. Kementrian Sosial
Kementerian Sosial adalah lembaga yang memiliki wewenang dalam memberikan  bantuan bencana alam, perlindungan, jaminan sosial ,dan rehabilitasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.

5. Palang Merah Indonesia ( PMI)
Palang Merah Indonesia merupakan organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI berkewajiban memberikan pertolongan dan bantuan pada fase darurat kepada yang membutuhkan secara profesional berdasarkan prinsip dasar gerakan Palang Merah Indonesia dan bulan sabit merah.

Rangkuman Materi- materi SMA

Contoh dari versi pdf



*Tersedia versi berwarna dan hitam putih yang dapat di download dan di print untuk bahan belajar.


Download Versi Pdf.

Daftar Pustaka

Suparto.2019 .Geografi . Jakarta Selatan: CV Graha Pustaka.