Minggu, 15 Maret 2020

Rangkuman Materi Revolusi Menegakan NKRI Kelas 11 - Sejarah

A. Kondisi dan Tantangan Awal Kemerdekaan Indonesia

1. Kondisi awal Kemerdekaan 

Masa revolusi bukanlah akhir dari perjuangan rakyat Indonesia. Karena setelah itu Belanda berusaha untuk kembali menanamkan imperiumnya di Indonesia. Sekutu yang telah memenangkan perang dunia kedua pun merasa memiliki hak atas nasib bangsa Indonesia. Sementara kondisi Indonesia masih sangat memprihatinkan dan perangkat negara juga baru dibentuk. Namun hal ini tidak memadamkan semangat Indonesia , merdeka atau mati mengakar dalam sanubari rakyat Indonesia dan mengobarkan semangat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

a. Kondisi ekonomi
Pada masa revolusi kondisi ekonomi Indonesia mengalami keterpurukan . Hal ini disebabkan oleh hal-hal berikut.

  • Terjadinya inflasi dan pemerintah tidak sanggup mengontrol mata uang asing yang beredar di Indonesia terutama mata uang Jepang dan Mata uang Belanda . 
  • Keadaan kas negara dan Bea Cukai dalam keadaan nihil, begitu juga dengan pajak . 
  • Adanya blokade ekonomi oleh Belanda. 
Akibat keterpurukan ekonomi 
  1. Karena keadaan ekonomi yang terus memburuk pemerintahan Indonesia dengan sangat terpaksa menetapkan tiga mata uang sekaligus yaitu mata uang De javasche Bank, mata uang Hindia Belanda, dan mata uang pemerintahan Jepang
  2. Menasionalisasikan De Javanese bank ,KLM ,KPM dan perkebunan-perkebunan asing milik swasta.
  3. Mencari pinjaman dana dari luar negeri seperti Amerika. 
  4. Menyelenggarakan konferensi ekonomi pada bulan Februari tahun 1946.
b. Kondisi sosial 

Setelah Indonesia merdeka segala bentuk diskriminasi dihapuskan dari bumi Indonesia dan semua warga negara Indonesia dinyatakan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam segala bidang.


c. Kondisi politik
Dalam bidang politik banyak terjadinya perubahan dalam susunan pemerintahan rakyat Indonesia yang tadinya dipimpin oleh bangsa Jepang yang menduduki bangsa Indonesia setelah Belanda. Tetapi karena banyak hambatan dan kurang pengalaman atas berjalannya pembangunan yang akan dihadapi, maka jalannya pemerintahan menjadi tersendat dan tidak seluruhnya sesuai rencana dan cita-cita yang telah dicanangkan.

2. Kedatangan sekutu dan Belanda

Bagi Sekutu termasuk Belanda, setelah selesai PD II, maka negara-negara bekas jajahan Jepang merupakan tanggungjawab mereka. Sekutu memiliki tanggungjawab pelucutan senjata tentara Jepang, memulangkan tentara Jepang, dan melakukan normalisasi kondisi bekas jajahan Jepang.

Namun bayangan Belanda tentang Indonesia jauh dari kenyataan. Faktanya, rakyat Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan tidak dalam kekosongan pemerintahan.  Karena itu, dapat diprediksi kejadian berikutnya, yakni pertentangan atau konflik antara Indonesia dan Sekutu maupun Belanda.

Sekutu kemudian masuk ke Indonesia melalui beberapa pintu wilayah Indonesia terutama daerah yang merupakan pusat pemerintahan pendudukan Jepang seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Setelah PD II, terjadi perundingan Belanda dengan Inggris di London yang menghasilkan Civil Affairs Agreement. Isinya tentang pengaturan penyerahan kembali Indonesia dari pihak Inggris kepada Belanda, khusus yang menyangkut daerah Sumatra, sebagai daerah yang berada di bawah pengawasan SEAC (South East Asia Command).

3. Pertemuran melawan sekutu dan Belanda

a. Pertempuran 10 November di Surabaya .Latar belakang pertempuran ini adalah pengibaran bendera Belanda di Hotel Yamato , yang mengakibatkan tewasnyJenderal Mallaby karena perlawanan bangsa Indonesia .

b.Pertempuran Lima Hari Lima Malam .Latar belakang pertempuran ini adalah kaburnya tawanan Jepang, isu peracunan air minum , dan tewasnya dr. Kariadi.

c.Pertempuran Ambarawa, latar belakang pertempuran ini adalah karena kedatangan sekutu yang pada awalnya diterima oleh pihak Indonesia lantaran mengurus bekas tawanan perang atau Interniran Belanda. Namun, pihak sekutu dan NICA justru malah membebaskan para tawanan secara sepihak tanpa adanya perjanjian dengan pihak Indonesia.


d.Pertempuran Medan Area, latar belakang pertempuran ini adalah sebagai berikut .
  • Ulah seorang penghuni hotel yang merampas dan menginjak-injak lencana merah putih.
  • Bekas tawanan yang menjadi arogan dan sewenang-wenang.
  • Pemberian batas daerah Medan secara sepihak oleh Sekutu dengan memasang papan pembatas yang bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area (Batas Resmi Medan Area)” di sudut-sudut pinggiran Kota Medan.
  • Ultimatum agar pemuda Medan menyerahkan senjata kepada Sekutu.
e.Bandung Lautan Api, latar belakang pertempuran ini adalah sebagai berikut.

  1. Tuntutan pada masyrakat Bandung dari Brigade Mac Donald untuk menyerahkan semua senjata dari hasil melucuti senjata tentara Jepang pada pihak sekutu.
  2. Ultimatum dari sekutu dengan perintah untuk mengosongkan kota Bandung Utara selambat lambatnya tanggal 29 November 1945.
  3. Tentara sekutu membagi kota Bandung menjadi dua yakni utara dan selatan.
  4. Rencana untuk membangun ulang markas sekutu di kota Bandung.

B. Upaya Perang dan Diplomasi dalam Mempertahankan NKRI

1. Perundingan yang mengiringi terjadinya Perjanjian Linggarjati


Perjanjian Linggarjati adalah perjanjian pada masa revolusi antara pihak Indonesia dan Belanda dengan pihak Inggris sebagai mediator yang dilaksanakan pada tanggal 11-13 November 1946 di Linggarjati, Cirebon. Penandatanganan perjanjian Linggarjati dilakukan pada 25 Maret 1947 antara kedua belah pihak. Hasil perundingan Linggarjati menghasilkan beberapa poin dan pasal sebagai berikut.
  1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura
  2. Belanda harus meninggalkan wilayah Republik Indonesia paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
  3. Pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri dari wilayah Indonesia, Kalimantan dan Timur Besar sebelum tanggal 1 Januari 1949
  4. Dalam bentuk Republik Indonesia Serikat, pemerintah Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth atau Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai kepalanya.
2. Agresi Militer 1 dan Komisi Tiga Negara

  • Agresi Militer 1 adalah operasi militer Belanda di Jawa  dan Sumatra terhadap Republik Indonesia yang dilaksanakan dari 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947. Operasi Produk merupakan istilah yang dibuat oleh Letnan Gubernur Jenderal Johannes van Mook yang menegaskan bahwa hasil Perundingan Lingkarjati pada tanggal 25 Maret 1947 tidak berlaku lagi. Tujuan utama agresi Belanda adalah merebut daerah-daerah perkebunan yang kaya dan daerah yang memiliki sumber daya alam, terutama minyak. Namun sebagai kedok untuk dunia internasional, Belanda menamakan agresi militer ini sebagai Aksi Polisionil, dan menyatakan tindakan ini sebagai urusan dalam negeri. Pada saat itu jumlah tentara Belanda telah mencapai lebih dari 100.000 orang, dengan persenjataan yang modern, termasuk persenjataan berat yang dihibahkan oleh tentara Inggris dan tentara Australia.
  • Komisi Tiga Negara . Belanda melakukan Agresi Militer 1 pada tanggal 21 Juli 1947 yang mana mengakibatkan munculnya reaksi dari berbagai negara. Aksi tersebut menyebabkan dewan keamanan PBB membentuk Komisi Tiga Negara . Tugas Komisi Tiga Negara sendiri adalah untuk menyelesaikan semua masalah mulai dari sengketa dan masalah lainnya antara Indonesia dengan Belanda melalui cara-cara yang damai, dengan kata lain tujuan KTN ini adalah untuk mendamaikan kedua belah pihak yang sedang berseteru tersebut.
  • Perundingan Renville terjadi pada tanggal 17 Januari 1948, perjanjian ini merupakan perundingan antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda. Perundingan ini dilaksanakan atas usulan Dewan PPB dan juga KTN (Komisi Tiga Negara). Berikut adalah pokok-pokok isi perjanjian Renville, yaitu:
  1. Belanda akan tetap berdaulat hingga terbentuknya RIS atau Republik Indonesia Serikat.
  2. RIS atau Republik Indonesia Serikat memiliki kedudukan sejajar dengan Uni Indonesia Belanda.
  3. Belanda dapat menyerahkan kekuasaanya ke pemerintah federal sementara, sebelum RIS terbentuk.
  4. Negara Republik Indonesia akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat.
  5. Enam bulan sampai satu tahun, akan diadakan pemilihan umum (pemilu) dalam pembentukan Konstituante RIS.
  6. Setiap tentara Indonesia yang berada di daerah pendudukan Belanda harus berpindah ke daerah Republik Indonesia.
Akibat buruk yang ditimbulkan dari perjanjian Renville bagi pemerintahan Indonesia, yaitu:
  1. Semakin menyempitnya wilayah Republik Indonesia karena sebagian wilayah Republik Indonesia telah dikuasai pihak Belanda.
  2. Dengan timbulnya reaksi kekerasan sehingga mengakibatkan Kabinet Amir Syarifuddin berakhir karena dianggap menjual Negara terhadap Belanda.
  3. Diblokadenya perekonomian Indonesia secara ketat oleh Belanda.
3. Perundingan Roem Royen


Perjanjian Roem Royen merupakan perjanjian yang dilakukan oleh pihak Indonesia dengan pihak Belanda, yang terjadi pada tanggal 14 April 1949 dan proses penandatanganan tanggal 7 Mei 1949 yang bertempat di Hotel Des Indes, Jakarta.Isi Perjanjian Roem Royen di Hotel Des Indes di jakarta, antara lain:

  1. Tentara bersenjata Republik Indonesia harus menghentikan aktivitas gerilya.
  2. Pemerintah Republik Indonesia turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).
  3. Kembalinya pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta.
  4. Tentara bersenjata Belanda harus mengehentikan operasi militer dan pembebasan semua tahanan politik.
  5. Kedaulatan RI diserahkan secara utuh tanpa syarat.
  6. Dengan menyetujui adanya Republik Indonesia yang bagian dari Negara Indonesia Serikat.
  7. Belanda memberikan hak, kekuasaan, dan kewajiban kepada pihak Indonesia.
4. Konferensi Inter Indonesia.

Konferensi Inter Indonesia merupakan suatu konferensi yang dilakukan antara Negara Indonesia dan BFO (Negara bentukan Belanda) atau Negara boneka Belanda yang dikala itu Indonesia menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat).Tujuan diadakannya konferensi inter Indonesia ini ialah untuk membentuk suatu negara Federal atau negara yang sanggup disebut dengan negara serikat, yang didalamnya terdiri dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah.Berikut ini adalah hasil konferensi inter Indonesia yang pertama :


  • Pertahanan negara ialah suatu hak dari pemerintah RIS (Republik Indonesia Serikat).
  • Angkatan perang RIS yaitu angkatan perang nasional.
  • RIS ini akan mendapatkan kedaulatan dari pemerintah kerajaan Belanda dan Republik Indonesia.
  • RIS dipimpin atau diketuai oleh Presiden yang dipilih oleh negara cuilan Republik Indonesia dan Badan Permusyawaratan Federal (Bijeenkomst Voor Federaal Overlag).
  • Nama negara federal adalah Republik Indonesia Serikat (RIS).
5. Konferensi Meja Bundar

Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan sebuah pertemuan dan perjanjian yang dilaksanakan antara pihak Indonesia dan Belanda. KMB diadakan mulai tanggal 23 Agustus 1949 sampai 2 November 1949 di Den Haag, Belanda. Tujuan Konferensi Meja Bundar ini adalah untuk mengakhiri perselisihan antara Indonesia dan Belanda dengan jalan diplomasi. Hasil dan Isi Konferensi Meja Bundar.
  1. Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai sebuah negara yang merdeka.
  2. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
  3. Status Provinsi Irian Barat diselesaikan paling lama dalam waktu setahun setelah pengakuan kedaulatan.
  4. Dibentuknya Uni Indonesia-Belanda untuk mengadakan kerjasama antara RIS dan Belanda yang dikepalai Raja Belanda.
  5. Republik Indonesia Serikat akan mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak-hak konsesi serta izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
  6. Republik indonesia Serikat harus membayar semua utang Belanda sejak tahun 1942.
  7. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa korvet akan diserahkan kepada RIS.
  8. Tentara Kerajaan Belanda akan ditarik mundur, sedangkan Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa anggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI.

C. Nilai Perjuangan Mempertahankan NKRI
  • Cinta tanah air
  • Persatuan dan kesatuan
  • Rela berkorban dan tanpa pamrih
  • Saling pengertian dan menghargai.

Daftar Pustaka :

https://www.zonareferensi.com/konferensi-meja-bundar/
https://seputarilmu.com/2019/01/konferensi-inter-indonesia.html
https://www.hariansejarah.id/2017/06/kedatangan-sekutu-dan-belanda-pasca-kemerdekaan-indonesia.html
https://sejarahlengkap.com/indonesia/kemerdekaan/pasca-kemerdekaan/latar-belakang-pertempuran-5-hari-di-semarang
https://sejarahlengkap.com/indonesia/kemerdekaan/pasca-kemerdekaan/penyebab-terjadinya-pertempuran-ambarawa
https://usaha321.net/latarbelakang-pertempuran-medan-area.html

Contoh dari versi pdf


*Tersedia versi berwarna dan hitam putih yang dapat di download dan di print untuk bahan belajar.


Download Versi Pdf