Sabtu, 02 Mei 2020

Rangkuman Materi Pemetaan , Pengindraan Jauh , dan SIG - Geografi (My Journey)

Peta

A. Definisi Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar [Pengertian sempit].
B. Komponen Peta

  1. Judul.
  2. Garis astronomis.
  3. Garis tepi peta.
  4. Simbol peta.
  5. Insert peta.
  6. Legenda.
  7. Orientasi.
  8. Skala.

C.Proyeksi Peta

1. Pengertian proyeksi peta --> Pembuatan peta
Proyeksi peta adalah Proses dalam mengubah gambaran permukaan bumi kedalam bidang datar.
2. Syarat proyeksi peta 


Terdapat tiga syarat proyeksi pada peta, yaitu :
1. Proyeksi Equidistant --> Pembuatan peta yang memperhatikan jarak atau skala dengan benar.
2. Proyeksi Equivalent-->Pembuatan peta yang memperhatikan  luasan.
3. Proyeksi Conform --> Pembuatan peta yang memperhatikan  bentuk.

3.Jenis Proyeksi Peta


Dilihat dari bidang yang digunakan, proyeksi dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, sebagai berikut: 
  1. Proyeksi azhimuthal atau zenithal--> Cocok untuk menggambarkan daerah kutub.
  2. Proyeksi kerucut atau conical --> Cocok untuk menggambarkan daerah lintang tengah, seperti negara-negara yang berada di Eropa Barat seperti Jerman, Belanda, Inggris, dan lainnya.
  3. Proyeksi silinder atau cylindrical, --> Cocok untuk menggambarkan wilayah khatulistiwa seperti Indonesia, Brazil, Equador, dan lainnya.


D.Jenis Peta

Secara umum , peta dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu sebagai berikut.

  1. Peta umum -->Peta yang menggambarkan informasi permukaan bumi secara umum, seperti peta dunia, peta chorografi yang biasa digunakan untuk atlas, dan peta topografi. 
  2. Peta Khusus-- > Peta yang menggambarkan informasi yang spesifik , seperti peta persebaran penduduk , peta geologi dan peta jaringan transportasi .
Sedangkan berdasarkan skalanya , peta dapat dibagi menjadi berikut.
  1. Peta Kadaster --> (skala 1:100 – 1:5.000).
  2. Peta Skala Besar --> (skala 1:5.000 – 1:250.000).
  3.  Peta Skala Sedang --> (skala 1:250.000 – 1:500.000).
  4. Peta Skala Kecil --> (skala 1:500.000 – 1:1.000.000).
  5. Peta  Geografi/Peta Dunia --> (skala di atas 1:1.000.000 )



Pengindraan Jauh

A. Definisi Pengindraan Jauh

Pengindraan jauh adalah pengambilan gambar objek tanpa kontak langsung dengan permukaan bumi .
B.Komponen Pengindraan Jauh

1.Sensor--> Alat untuk menerima dan merekam tenaga yang datang dari suatu objek.
2.Citra--> Hasil dari pengindraan jauh. 
3.Wahana--> Alat atau tempat yang membawa sensor.
4Atmosfer--> Suatu kondisi yang mempengaruhi sinar matahari yang datang. 
5. Objek -->  Suatu hal yang ingin di ambil gambarya.
6. User --> Pengguna pengindraan jauh.

7.Sumber tenaga -->Berdasarkan sumber tenaganya terdapat dua sistem dalam pengindraan jauh sebagai berikut:
  • Pengindraan jauh sistem pasif, perekamannya menggunakan tenaga alamiah yaitu matahari. Sehingga memungkinkan waktu perekamannya hanya dilakukan saat cuaca cerah pada siang hari.
  • Pengindraan jauh sistem aktif, perekamannya dilakukan dengan tenaga buatan, sehingga memungkinkan waktu perekamannya dilakukan pada malam hari atau saat cuaca mendung.
8. Perolehan Data --> Hasil yang diperoleh dari pengindraan jauh.



C. Jenis dan Interpretasi Citra

Citra adalah hasil gambaran pengindraan jauh yang sudah dicetak. Citra dibagi menjadi dua , yaitu citra foto dan nonfoto.

1. Jenis citra foto

Berdasarkan spektrum elektromagnetik:
  1. Foto Ultraviolet-->  Menggunakan spektrum ultraviolet dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer.
  2. Foto Ortokromatik--> Menggunakan spektrum biru hingga hijau dengan panjang gelombang 0,4 – 0,56 mikrometer.
  3. Foto Pankromatik--> Menggunakan seluruh spektrum warna dari hitam putih hingga MeJiKuHiBiNiU. Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan mata manusia.
  4. Foto Pankromatik Hitam Putih--> Biasa digunakan untuk penentuan jalur transportasi, dan lain-lain.
  5. Foto Inframerah-->  Menggunakan spektrum inframerah dengan panjang gelombang (0,9-1,2).
Berdasarkan wahana yang digunakan
  1. Foto berwarna semu/foto inframerah berwarna
  2. Foto warna asli/foto pankromatik berwarna
2. Jenis citra non-foto

Berdasarkan Spektrum Elektomagnetik
  1. Citra inframerah termal.
  2. Radar dan gelombang mikro.
Berdasarkan wahana
  1. Citra dirgantara.
  2. Citra satelit.


D. Unsur Interpretasi Citra

Ada delapan unsur interpretasi citra, yaitu :
  1. Bentuk----> Kerangka objek. Contoh : gedung sekolah pada umumnya berbentuk menyerupai I, L, atau U, dan gunung berapi berbentuk kerucut.
  2. Ukuran --> Pengenalan objek dengan ciri berupa jarak luas, tinggi lereng, dan volume. Ukuran dapat digunakan untuk menginterpretasi objek lapangan dan lainnya. Dan
  3. Situs--------> Letak suatu objek terhadap daerah disekitarnya.
  4. Bayangan--> bersifat menyembunyikan objek yang berada di daerah gelap. Bayangan untuk mengidentifikasi adanya lereng.
  5. Asosiasi----> Keterkaitan antara objek yang satu dengan objek lainnya. Contoh : sekolah berasosiasi dengan lapangan, contoh lainnya stasiun kereta api berasosiasi dengan jalur kereta api.
  6. Rona -------> Tingkat kecerahan suatu objek.
  7. Tekstur-----> Gradasi rona .
  8. Pola--> Kecenderungan bentuk suatu objek . 


SIG
(Sistem Informasi Geografis)

A. Definisi SIG

SIG adalah suatu sistem yang digunakan untuk memproses data geografi menggunakan komputer.
B. Subsistem SIG


Terdapat beberapa tahapan dalam pengolahan sistem informasi geografi, yaitu :
  1. Tahap pemasukan data, dalam pemasukan data terdapat beberapa tahap yaitu ,akusisi ( proses pemasukan data,) ,editing (perbaikan ) digitasi, pembangunan topologi data, dan transformasi koordinat.
  2. Tahap manajemen data, bertujuan menyiapkan data yang dapat diolah lebih lanjut pada tahap selanjutnya.
  3. Tahap manipulasi dan analisis data, terjadi proses pembentukan peta baru yang telah diolah secara manual atau digital.
  4. Tahap keluaran data, pemberian layout peta dan penataan data yang dihasilkan merupakan kegiatan pada tahap keluaran data.

C. Data dan Sumber Data dalam SIG

1. Jenis data SIG
Dalam sistem informasi geografis terdapat dua jenis data yang diolah, yaitu :

² Data Spasial, yaitu data yang mengacu pada ruang dan lokasi di permukaan bumi. Data spasial dibagi menjadi dua, yaitu:
  1. Data raster --> Data yang dinyatakan dengan grid atau sell (garis kolom) yang dibuat berdasarkan koordinat kartesius (X,Y).
  2. Data vektor --> Data yang dinyatakan dalam titik, garis, dan area.
² Data Atribut/Tabular, yaitu data dalam bentuk teks atau angka yang merupakan isi dari ruang.

2. Sumber Data SIG
Sumber data SIG ada empat jenis, yaitu :

  1. Data peta, baik hardcopy ataupun softcopy.
  2. Data statistik --> Diperoleh dari BPS atau departemen yang lain. Contohnya adalah data kependudukan hasil sensus dan registrasi penduduk.
  3. Data penginderaan jauh --> Diperoleh dari foto udara atau citra satelit, kedua data tersebut harus sudah diintepretasikan terlebih dahulu sebelum dikonversi ke bentuk digital.
  4. Data lapangan-->  Diperoleh dari observasi di lapangan. Misalnya seperti: ketinggian tempat, suhu udara, curah hujan, jenis batuan, tingkat kesuburan dan pH tanah, dan lain-lain.

D. Komponen Pengolahan Data SIG

SIG merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan sistem-sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan. SIG terdiri dari beberapa komponen berikut :
  • Perangkat keras (Hardware)--> Perangkat komputer (harddisk, flashdisk, dan CD serta perangkat output lainnya seperti plotter , digitizer, dan scanner.
  • Perangkat lunak (Software)--> Aplikasinya (Map Info, Arc View, Arc GIS, dan lain-lain.).
  • Pengguna (Brainware)-->  Orang yang mengoperasikan  SIG.
E. Analisis Keruangan SIG


  1. Analisis Overlay: Analisis secara tersusun dari berbagai informasi yang berbeda. 
  2. Analisis Buffer : SIG dapat menciptakan zona/wilayah buffer di sekitar daerah yang dipilih. Contohnya radius sekian km untuk menggambarkan area tempat pembuangan sampah yang dapat dijangkau.
  3. Analis Statistik : SIG dapat menyelesaikan kalkulasi spesifik, seperti proporsi populasi dalam suatu radius tertentu dari suatu pusat kesehatan dan juga mengkalkulasi jarak dan area.
  4. Query : SIG memberikan interaksi pertanyaan untuk intisari informasi yang dimasukkan dalam peta, tabel, grafik, dan menjawab pertanyaan dari lokasi, kondisi, tren, dan pemodelan spasial.

Fungsi analisis spasial SIG yang dimaksud adalah:

1)  Overlay, fungsionalitas ini menghasilkan layer data spasial baru yang merupakan hasil kombinasi dari minimal dua layer yang menjadi masukkannya, dilakukan dengan menggabungkan dua peta atau lebih dalam suatu wilayah yang sama sehingga menghasilkan suatu peta sintetis.  
2)  Buffering, fungsionalitas ini akan menghasilkan layer spasial baru yang berbentuk poligon dengan jarak tertentu dari unsur-unsur spasial yang menjadi masukkannya. Analisis ini digunaakan untuk menentukan kawasan penyangga dari suatu wilayah, garis atau koridor.

3)  Jaringan (Network), fungsionalitas ini merujuk pada pergerakan atau perpindahan suatu sumber daya dari lokasi ke lokasi lain melalui unsur-unsur buatan manusia yang membentuk jaringan yang terhubung satu sama lain.

4)  Visualisasi, merupakan fungsi analisis SIG untuk menentukan model dalam suatu data yang akan digunakan.
F.Lembaga Pengindraan Jauh

  • LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) --> Melaksanakan penelitian di bidang kedirgantaraan dan penyelenggaraan keantariksaan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

G. Pemanfaatan SIG

  •  Mengetahui kondisi fasilitas kesehatan.
  • Penentuan tingkat bahaya erosi.
  • Untuk mengetahui kawasan lahan pertanian dan perkebunan.
  • Untuk merehabilitasi dan konservasi lahan.

Contoh dari versi pdf


*Tersedia versi berwarna dan hitam putih yang dapat di download dan di print untuk bahan belajar.

Download Versi Pdf